Rabu 01 Mar 2023 11:58 WIB

PMI Manufaktur Turun Tipis, S&P Soroti Isu Kepercayaan Bisnis

PMI manufaktur Indonesia mengalami penurunan tipis menjadi 51,2.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ahmad Fikri Noor
Operator menjalankan mesin bubut yang sedang aktif dalam pameran Manufacturing Indonesia 2022 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Kamis (1/12/2022). S&P Global merilis laporan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia mengalami penurunan tipis menjadi 51,2 pada Februari 2023 dari posisi Januari 2023 sebesar 51,3.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Operator menjalankan mesin bubut yang sedang aktif dalam pameran Manufacturing Indonesia 2022 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Kamis (1/12/2022). S&P Global merilis laporan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia mengalami penurunan tipis menjadi 51,2 pada Februari 2023 dari posisi Januari 2023 sebesar 51,3.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- S&P Global merilis laporan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia mengalami penurunan tipis menjadi 51,2 pada Februari 2023 dari posisi Januari 2023 sebesar 51,3.

Meski indeks mengalami penurunan, sektor manufaktur dinilai masih dalam tren perbaikan yang terjadi sejak 18 bulan terakhir. Namun, terdapat catatan pada kepercayaan diri bisnis yang turun ke posisi terendah dalam 33 bulan terakhir.

Baca Juga

Laporan S&P Global mencatat, sektor manufaktur Indonesia masih menjaga laju pertumbuhan pada tingkat rendah namun stabil pada pertengahan kuartal pertama tahun ini. Kenaikan produksi didukung oleh kenaikan permintaan baru dan penyelesaian penumpukan pekerjaan di bulan Februari. Di satu sisi, perusahaan industri juga tengah menaikkan aktivitas pembelian namun tetap hati-hati.

Economic Associate Director S&P Global Market Intelligence, Jingyi Pan menuturkan, PMI Manufaktur Indonesia menunjukkan bahwa kondisi sektor manufaktur terus membaik pada laju stabil dan berkelanjutan.

"Permintaan domestik dilaporkan menguat, mendukung pertumbuhan manufaktur output karena permintaan asing masih dalam pemulihan," ujar Pan dalam laporan, Rabu (1/3/2023).

Lebih lanjut, meski indeks mengalami penurunan tipis, masih terdapat aspek positif lain yang berasal dari laporan terkini yang menjadi indikasi bahwa hambatan rantai pasokan terus berkurang. Waktu pengiriman dari pemasok lebih pendek untuk pertama kali dalam setahun, sementara inflasi biaya input juga menurun.

"Keduanya menggambarkan tekanan dari sisi pasokan berkurang. Ini juga membantu menjaga inflasi harga jual barang relatif ringan pada Februari dan memberikan ruang gerak bagi bank sentral untuk bermanuver," kata dia.

Secara keseluruhan, sentimen industri bertahan positif di seluruh sektor manufaktur. Akan tetapi, yang menjadi catatan terjadi pernurunan kepercayaan diri bisnis ke posisi terendah dalam kurun waktu hampir tiga tahun sangat mengkhawatirkan.

"Ini merupakan kunci agar kondisi lebih baik, termasuk permintaan asing, untuk membantu meningkatkan kepercayaan diri perusahaan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement