REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan hasil nyata dalam transformasi kinerja perusahaan-perusahaan milik negara. Erick menyebut perbaikan kondisi BUMN dapat terlihat jelas dari capaian kinerja yang terus mengalami peningkatan.
"Persepsi BUMN rugi, persepsi BUMN banyak utang, salah. Jangan takut, kita pastikan kondisi konsolidasi BUMN ini makin sehat," ujar Erick usai menyaksikan kerja sama perdagangan karbon antara holding BUMN jasa survei (ID Survey) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Gedung BEI, Jakarta, Senin (27/2/2023).
Pria kelahiran Jakarta itu menyampaikan capaian laba konsolidasi BUMN pada 2021 mencapai Rp 124,7 triliun atau meningkat signifikan dibandingkan 2020 yang hanya Rp 13 triliun. Erick mengatakan tren laba konsolidasi pun kian meningkat pada 2022 menjadi Rp 303,7 triliun.
"Kalau masih ada juga statement negatif, kita buktikan lagi, sekarang laba kita meningkat dari Rp 124,7 triliun (2021) jadi Rp 303,7 triliun (2022), ada peningkatan signifikan," ucap mantan Presiden Inter Milan tersebut.
Erick mengatakan peningkatan laba BUMN bukan berkat dirinya sendiri, melainkan buah dari kerja keras seluruh direksi, komisaris, dan para insan BUMN. Erick berharap BUMN dapat terus menjaga tren meningkatkan tren positif ke depan.
"Jangan terus terjebak persepsi negatif, laba BUMN terus meningkat, InsyaAllah dengan ini BUMN semakin sehat dan kontribusi BUMN kepada negara pun melesat untuk Indonesia yang maju, makmur, dan mendunia," kata Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tersebut.