REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pagi itu, Kamis (23/2/2023) pukul 03:30 WIB, hujan deras yang tengah mengguyur Jakarta tak menyurutkan semangat awak media Istana Kepresidenan untuk melihat progres pembangunan ibu kota baru Indonesia, Nusantara, di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Usai adzan subuh berkumandang, pesawat TNI AU yang membawa rombongan wartawan lepas landas dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Balikpapan.
Perjalanan udara menuju Balikpapan ditempuh selama sekitar dua jam. Rombongan media tiba di Balikpapan sekitar pukul 08.00 WITA dan langsung melanjutkan perjalanan darat menuju kawasan IKN. Lokasi yang menjadi tujuan pertama dalam kunjungan ini yakni pusat persemaian Mentawir.
Pusat persemaian Mentawir dibangun untuk mendukung penghijauan kembali baik di kawasan IKN maupun Kalimantan. Di sini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menerangkan, pusat persemaian Mentawir dibangun dengan skala besar untuk memulihkan lahan kritis dan juga kawasan bekas pertambangan di Kalimantan dan juga di IKN.
“Presiden mengatakan bahwa kalau kita membangun harus selaras dengan konsumsi fisik dan lingkungannya. Ini sedang terus dilakukan,” ujar Siti.
Presiden Jokowi saat meninjau persemaian Mentawir didampingi Iriana Jokowi dan sejumlah menteri. Dia mengatakan, komitmen pemerintah untuk menjaga lingkungan dalam pembangunan IKN dimulai dari persemaian Mentawir. Pusat persemaian ini mampu menghasilkan hingga 20 juta bibit per tahun.
Bibit tanaman yang disiapkan merupakan tanaman endemik Kalimantan seperti pohon meranti, sungkai, serta tanaman buah-buahan yang bisa mendatangkan satwa kembali.
“Komitmen kita terhadap lingkungan itu dimulai dari sini. Jangan ada yang meragukan, 20 juta bibit di sini. Dulu pernah ke Rumpin, bisa bayangin itu 6 juta. Di sini 20 juta, besar sekali. Sehingga perlu harus disiapkan embung karena memang butuh air tidak sedikit,” jelas Jokowi.
Usai meninjau persemaian Mentawir selama kurang lebih satu jam, Jokowi beserta rombongan menteri dan awak media pun melanjutkan perjalanan menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara. Butuh waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai di lokasi KIPP IKN dari pusat persemaian Mentawir.
Saat tiba di KIPP IKN, berdasarkan pantauan di lokasi, tampak pekerja konstruksi masih melakukan perataan lahan untuk pembangunan. Jalan di kawasan IKN sendiri sudah dibangun meski belum ada pengaspalan sehingga kendaraan yang berlalu lalang menyebabkan debu berhamburan.
Siang itu, Jokowi dan sejumlah menteri yang mendampingi, seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Seskab Pramono Anung, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, serta Wakil Kepala Otorika IKN Dhony Rahajoe meninjau pembangunan rumah tapak jabatan menteri di KIPP IKN.
Dari pantauan, progres pembangunan rumah tapak menteri juga masih di tahap perataan tanah. Dalam proses ini, pemerintah tak membabat habis area hutan tanaman industri di kawasan ini. Masih terlihat area hutan yang dibiarkan tetap berdiri.
Saat tiba di lokasi, Jokowi pun sempat mendengarkan penjelasan terlebih dahulu terkait titik rencana pembangunan rumah tapak menteri di kawasan ini. Kemudian ia tampak meninjau dan melihat-lihat area pembangunan rumah tapak menteri.
Dalam keterangannya, Jokowi menyebut terdapat 36 rumah menteri yang akan dibangun di kawasan ini. Pembangunan rumah tapak untuk para menteri ditargetkan akan selesai pada Juni 2024 mendatang.
“Yang kita lihat sekarang ini adalah kawasan rumah-rumah menteri. Ada 36 di sini nanti bangunan yang kita harapkan Juni 2024 selesai karena memang kita ada target 17 Agustus 2024 ada upacara bendera di Ibu Kota Nusantara,” kata Jokowi.
Ia menyampaikan, begitu pembangunan rumah menteri ini selesai, maka pemerintah akan segera memindahkan sejumlah kementerian ke IKN. Kementerian PUPR pun disebutnya akan menjadi salah satu kementerian yang akan pindah terlebih dahulu.
Jokowi mengatakan, progres pembangunan IKN saat ini baru mencapai 14 persen. Menurutnya, sudah dimulainya proses pembangunan ini menunjukan optimisme pemerintah dalam membangun ibu kota baru. Karena itu, Jokowi meminta agar tak ada pihak yang meragukan pelaksanaan megaproyek pemerintah ini.