Kamis 23 Feb 2023 15:32 WIB

Financial Planner: Menikah Jadi Jalan Keluar Bila Ingin Memiliki Rumah

Dengan menikah penghasilan serta kekuatan seseorang bisa menjadi dua kali lipat.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Fuji Pratiwi
Perumahan untuk milenial (ilustrasi). Menikah dinilai bisa membatu milenial membeli rumah.
Foto: istimewa
Perumahan untuk milenial (ilustrasi). Menikah dinilai bisa membatu milenial membeli rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Generasi milenial saat ini kesulitan dalam membeli dan memiliki rumah pribadi mengingat harga rumah yang tidak terjangkau. Certified Financial Planner, Aliyah Natasya, berbagi tips cara memiliki rumah meskipun gaji kecil.

"Salah satu yang bisa buat saya berhasil membeli rumah adalah dengan menikah," ujar Aliyah dalam Talkshow tentang KPR "Tips Generasi Sandwich Bisa Miliki Rumah Impian" di BCA Expoversary, ICE BSD, Tangerang, Kamis (23/2/2023).

Baca Juga

Karena dengan menikah, penghasilan serta kekuatan seseorang bisa menjadi dua kali lipat. Namun, catatannya kedua pasangan yang menikah tersebut harus sama-sama bekerja.

"Saya melihatnya banyak generasi sekarang yang ketakutan menikah. Padahal ada manfaat (dengan menikah) double power, double income, bangun networking juga," ujarnya.

Selain itu, bila ingin memiliki hunian, seseorang harus konsisten untuk menabung dan mulai belajar investasi. Menurut dia, banyak instrumen investasi yang dapat dilirik, seperti reksa dana ataupun saham.

"Memang kita harus upgrade investment. Kalau hanya berpegang pada gaji saja ya harus cara lainnya, harus cari cara bagaimana mempercepat karier (menaikkan gaji)," ujar Aliyah.

Generasi milenial, sambung Aliyah, juga harus realistis bila ingin memiliki rumah. Tidak perlu memiliki rumah dengan harga kisaran Rp 2 miliar. Saat ini, lebih banyak kesempatan memiliki rumah dengan berbagai regulasi pemerintah. Tak hanya itu, banyak pengembang properti yang menyediakan rumah dengan kisaran Rp 300 juta sampai Rp 500 juta.

"Permasalahannya memang, banyak (generasi milenial) yang inginnya rumah pertamanya wah, yang harganya Rp 2 miliar. Realistis saja dulu beli yang bisa terbeli, misalnya yang di Rp 500 juta. Jadi memang step by step ya, berjenjang semuanya," kata Aliyah.

Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan, rumah atau hunian bagi penduduk adalah salah satu wujud pemerataan dan simbol pertumbuhan ekonomi.

Karena itu, Erick sangat mengapresiasi inisiatif perusahaan BUMN yang menyediakan rumah dengan harga terjangkau dan mudah diakses transportasi atau berkonsep TOD (Transit Oriented Development) bagi generasi milenial. Erick mengatakan, jika bisa membantu menyediakan rumah bagi milenial, BUMN memudahkan mereka dalam bekerja sehingga akan jauh lebih produktif.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement