REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo mengatakan ada tren peningkatan dalam jumlah wisatawan Muslim Indonesia yang datang ke Jepang setelah pandemi COVID-19. "Ada peningkatan yang signifikan," kata Konsul Bidang Media dan Sosial Budaya KBRI Tokyo Meinarti Fauzie, di Tokyo, Jepang, Senin (20/2/2023).
Ia mengatakan, sejak Jepang dibuka pada 19 Oktober 2022 untuk wisatawan setelah pandemi COVID-19, telah terdapat banyak wisatawan yang datang ke Jepang, termasuk dari Indonesia. Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan beberapa tahun selama pandemi COVID-19.
Meinarti mengatakan bahwa sebagian besar Muslim Indonesia yang datang ke Jepang tidak menghadapi kendala besar untuk bisa beribadah. "Kalau concern dari wisatawan Muslim itu biasanya tempat ibadah. Di sini masih terbatas," katanya.
Meski demikian, telah ada peningkatan upaya untuk mengakomodasi kebutuhan sarana dan prasarana guna memungkinkan wisatawan Muslim untuk beribadah selama di Jepang.
"Jadi sudah ada peningkatan. Misalnya, di beberapa tempat wisata sudah disediakan tempat ibadah," kata Meinarti.
Namun demikian, dia menekankan bahwa pada dasarnya warga Jepang memiliki budaya toleransi cukup tinggi. "Bahkan bukan hanya di tempat wisata. Kalau kita minta izin (untuk ibadah), sebenarnya mereka akan diizinkan untuk melaksanakan ibadah sholat," kata dia lebih lanjut.
Sementara itu, wilayah favorit bagi wisatawan Indonesia selama berada di Jepang adalah Tokyo, sertaOsaka dan daerah sekitarnya, misalnya Kyoto. Kemudian, ada juga Muslim Indonesia yang datang ke Hokkaido untuk berlibur saat musim dingin. Untuk makanan, Meinarti mengaku tidak ada keluhan yang berarti dari warga Muslim Indonesia yang datang ke Jepang.
"Sekarang sudah cukup banyak restoran di Jepang yang menyediakan makanan halal, namanya Moslem-Friendly Tourism," katanya.
Jumlah restoran yang menyediakan makanan halal, kata dia, mengalami kenaikan signifikan. "Jadi di sini ada daftar restoran yang menyediakan makanan halal. Jumlahnya cenderung meningkat," kata Meinarti.