Senin 20 Feb 2023 17:57 WIB

Insentif Motor Listrik Bisa Diakses Mulai Maret

Pemerintah akan memberikan insentif kepada masyarakat.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Presiden Joko Widodo bersama jajaran direksi PT Astra Honda Motor (AHM) mencoba motor listrik Honda EM1 e pada pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023). Pemerintah akan memberikan insentif kepada masyarakat yang akan beralih dari motor BBM ke motor listrik.
Foto: Biropers Istana/Muchlis JR
Presiden Joko Widodo bersama jajaran direksi PT Astra Honda Motor (AHM) mencoba motor listrik Honda EM1 e pada pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023). Pemerintah akan memberikan insentif kepada masyarakat yang akan beralih dari motor BBM ke motor listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan memberikan insentif kepada masyarakat yang akan beralih dari motor BBM ke motor listrik. Pemberian insentif senilai Rp 7 juta tersebut akan dilakukan pemerintah mulai Maret 2023.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan, pihak yang akan mendapatkan insentif ini yakni pembeli motor listrik. Hal itu baik untuk motor baru pabrikan atau masyarakat yang ingin mengkonversi motor BBM-nya ke motor listrik.

Baca Juga

"Implementasi kendaraan listrik. Rencananya, Maret sudah jalan. Sepeda motor yang baru dan yang konversi," ujar Arifin saat ditemui di Kantor Kemenko Marves, Senin (20/2/2023).

Arifin juga menjelaskan untuk tahap pertama ini pemerintah memberikan alokasi total 100 ribu unit motor yang akan diberikan insentif. Secara paralel, pemerintah juga akan memperbanyak bengkel konversi dengan melakukan pembinaan dan sertifikasi.

"(Untuk) konversi minimal 50 ribu dulu. Kita mau mencoba membina bengkel juga. Kita mau kerja sama dengan Kemenhub untuk bisa mengembangkan bengkel dan sertifikat layak dan kualitas yang standar dengan konversi," ujar Arifin.

Arifin mengatakan dengan adanya insentif ini diharapkan animo masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik bisa lebih besar. Ia mengatakan, dengan beralih ke kendaraan listrik maka negara dan masyarakat bisa sama-sama berhemat dan tak melulu mengkonsumsi minyak.

"Tujuannya, satu, masyarakat bisa menghemat biaya bahan bakar. Kalau hemat, maka negara juga bisa mengurangi impor minyak dan BBM. Kalau semua pakai motor listrik, maka udara kita juga bersih. Jadi bisa mengurangi emisi karbon," kata Arifin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement