REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak naik pada pembukaan perdagangan awal pekan ini. IHSG menguat 0,12 persen dan kembali menembus level psikologis 6.900 di posisi 6.904,32. Tapi, tak bertahan lama, IHSG kembali melorot ke level 6.893,50 atau turun tipis 0,03 persen dibanding hari sebelumnya.
Indeks saham di Asia pagi ini dibuka turun setelah indeks saham utama di Wall Street akhir pekan lalu berakhir beragam. Sepanjang pekan lalu, S&P 500 dan DJIA mencatatkan penurunan tipis masing-masing 0,28 persen dan 0,13 persen, sementara NASDAQ merangkak naik 0,59 persen.
"Investor khawatir bahwa inflasi dan data ekonomi AS yang solid dapat mendorong bank sentral AS Federal Reserve melanjutkan kenaikan suku bunga acuan," kata Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Senin (20/2/2023).
Data ekonomi AS yang dirilis pekan lalu memberi indikasi inflasi tetap tinggi. Kondisi pasar tenaga kerja masih ketat dan belanja konsumen tetap kokoh sehingga memberi ruang bagi Federal Reserve untuk melanjutkan kenaikan suku bunga acuan.
Phillip Sekuritas melihat investor mengantisipasi paling tidak dua kenaikan suku bunga lagi. Suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) diramalkan akan mencapai puncaknya di 5,2 persen pada Juli 2023.