REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengembangan pertanian berkelanjutan terus diupayakan Kementerian Pertanian RI melalui sejumlah program dan terobosan di antaranya Youth Entrepreneurship and Employment Support Services Programme [Program YESS). Kegiatan program menjalin harmonisasi pusat dengan daerah, untuk mendorong generasi milenial membangun pertanian di daerahnya.
Komitmen tersebut mengemuka pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Kegiatan Program YESS untuk PPIU Jawa Timur tahun 2023, yang berlangsung tiga hari, 16 Februari hingga 18 Februari di Surabaya dan dibuka oleh Direktur Program YESS, Idha Widi Arsanti.
Rakor digelar oleh Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Provinsi Jawa Timur, sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo sebagai pertemuan yang bertujuan menyatukan hati dan emosional, untuk bertekad mengawal bangsa dan kehidupan rakyat.
"Kita hadir di sini tentu saja sebuah rahmat Tuhan yang luar biasa, terutama anak-anakku milenial bahwa inshaa Allah bapak dan keluargamu tenang. Ada petani milenial yang akan menjaga bangsa dan negara ini," katanya.
Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menekankan tentang pentingnya Program YESS dalam menghasilkan generasi muda pertanian melalui kegiatan agribisnis.
"Ada dua hal yang dapat menjamin keberlanjutan pertanian kita yakni petani milenial sebagai motornya dan agribisnis yang dilakukan," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan tentang 'tiga amunisi' untuk membangun kewirausahaan pertanian. Pertama, Smart Farming yang menggunakan inovasi teknologi pada pengembangan sistem usaha pertanian dari hulu hingga hilir.
Kedua, pemanfaatan kredit berbunga rendah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai pemacu produktivitas dan yang ketiga adalah kolaborasi dengan berbagai pihak, dalam hal ini pemerintah daerah dan sejumlah stakeholders.
Rakor dibuka oleh Direktur Program YESS, Idha Widi Arsanti, yang juga Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan (Kapusdiktan) menekankan tentang penguatan kelembagaan pendidikan atau pelatihan untuk menyiapkan generasi milenial mencintai pertanian.
“Kita harus ber-progres untuk melaksanakan perbaikan-perbaikan yang ada di lapangan karena Jawa Timur ini adalah yang terbaik," katanya Kapusdik yang akrab disapa Santi didampingi Program Manager Program YESS, Inneke Kusumawati.
Sejumlah kepala dinas pertanian (Kadistan) pada kabupaten wilayah pelaksanaan Program YESS, Badan Pelaksana Pembangunan Daerah (Bappeda), Koordinator District Implementation Team (DIT), Manajemen National Project Management Unit (NPMU), Business Development Service Providers (BDSP).
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menyambut baik kegiatan Rakor di awal 2023, sehingga diharapkan bisa menjadi tongkat estafet awal di dalam peyusunan Program YESS PPIU Jatim.
"Dapat tersusunnya stategi dan timeline Program YESS PPIU Jatim, sinergi Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) pada empat wilayah sasaran Program YESS, serta adanya strategi dan timeline pembentukan klinik inkubator atau konsultasi agribisnis bagi BDSP.
Setya BU berharap Rakor 2023 kian meningkatkan sinergisitas dan kolaborasi pusat dan daerah akan semakin baik menciptakan harmonisasi Program YESS dalam mencapai output bahkan outcome yang diharapkan.
"Kehadiran kepala dinas pertanian kabupaten dan koordinator DIT merupakan bukti keseriusan pemerintah daerah mendukung Program YESS, sekaligus akan mendongkrak semangat pelaksana serta penerima manfaat program di masing-masing kabupaten untuk selalu bekerja dan berusaha lebih baik," kata Setya BU yang akrab disapa Uud.