Jumat 17 Feb 2023 23:48 WIB

Pos Lintas Batas di Natuna akan Segera Beroperasi

Pemerintah sudah selesai membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu di Natuna.

Batuan granit terhampar di perairan kawasan situs geologi Alif Stone Park di Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (11/6/2021). Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengatakan, Pemerintah Indonesia sudah selesai membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu di Serasan, Natuna, Kepri pada 2022 dan akan segera dioperasionalkan.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Batuan granit terhampar di perairan kawasan situs geologi Alif Stone Park di Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (11/6/2021). Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengatakan, Pemerintah Indonesia sudah selesai membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu di Serasan, Natuna, Kepri pada 2022 dan akan segera dioperasionalkan.

REPUBLIKA.CO.ID, NATUNA -- Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengatakan, Pemerintah Indonesia sudah selesai membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu di Serasan, Natuna, Kepri pada 2022 dan akan segera dioperasionalkan.

"PLBN ini berkepentingan dalam mendukung percepatan peningkatan pertumbuhan ekonomi terutama pada sektor kelautan perikanan, pariwisata, dan pemenuhan komoditas kebutuhan bahan pokok masyarakat selain menjaga kedaulatan perbatasan tentunya," kata Ansar di Natuna, Kepri, Jumat (17/2/2023).

Baca Juga

Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BP2D) Provinsi Kepulauan Riau Doli Boniara mengatakan, Pemerintah Malaysia telah siap membuka pintu perbatasan antara Sematan di Malaysia dan Serasan di Natuna, Indonesia. Menurut dia, kedua belah pihak sudah sepakat ketika delegasi dari kedua negara bertemu pada 14 sampai 16 Februari 2023 di Serawak, Malaysia.

"Pemerintah Malaysia akan membuka koneksi perbatasan antara Sematan dan Serasan," kata Doli seraya mengharapkan pos lintas batas ini berdampak ekonomi kepada masyarakat Serasan dan Natuna.

Menurut Doli, PLBN harus dilengkapi sarana dan prasarana ekspor seperti cool storage agar meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Kedua negara juga telah menyepakati pas khusus yang dapat dipergunakan untuk melintas dan bertransaksi serta berwisata dari Malaysia ke Serasan dan sebaliknya.

"Nanti warga setempat tidak harus punya paspor. Ada pas khusus yang berlaku di perbatasan keduanya," kata Doli.

Beberapa agenda telah dilaksanakan kedua delegasi termasuk menyusun rancangan teks Border Crossing Agreement (BCA) RI-Malaysia, penentuan titik koordinat exit-entry point, penukaran spesimen pas lintas batas, dan membahas rencana penandatanganan BCA oleh menteri dalam negeri kedua negara pada 2023.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement