Kamis 16 Feb 2023 16:24 WIB

Kinerja Ekspor Positif, Pertumbuhan Ekonomi Berpotensi Lebih Tinggi

Pertumbuhan ekonomi diproyeksi bias ke atas hingga 5,3 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan kenaikan suku bunga menjadi 5,75 persen dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan, Kamis (19/1/2023).
Foto: Dok. Republika
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan kenaikan suku bunga menjadi 5,75 persen dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan, Kamis (19/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat ditopang oleh ekspor. Gubernur BI Perry Warjiyo bahkan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi lebih tinggi bias ke atas 5,3 persen.

"Ini didorong kenaikan ekspor serta semakin membaiknya permintaan domestik khususnya konsumsi swasta," kata Perry dalam konferensi pers RDG Dewan Gubernur BI Bulanan Februari, Kamis (16/2/2023).

Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi akan cenderung bias ke atas dalam kisaran 4,5 sampai 5,3 persen. Perry menuturkan, kinerja ekspor berpotensi akan lebih tinggi dari prakiraan semula didorong oleh pengaruh positif perbaikan ekonomi China.

Sementara itu, konsumsi rumah tangga diperkirakan juga tumbuh tinggi. Ini dipengaruhi keyakinan pelaku ekonomi yang meningkat dan kenaikan mobilitas masyarakat pascapencabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Dia menambahkan, investasi juga terpantau membaik. Hal tersebut didorong perbaikan prospek bisnis, peningkatan aliran masuk Penanaman Modal Asing (PMA), serta penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berlanjut

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pad a kuartal IV 2022 tercatat tinggi sebesar 5,01 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022. Perry mengatakan, secara keseluruhan pada 2022 tercatat pertumbuhan ekonomi mencapai 5,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Pertumbuhan ekonomi 2022 jauh meningkat dari capaian tahun sebelumnya sebesar 3,70 persen," ucap Perry.

Perry memastikan, pertumbuhan ekonomi nasional yang kuat pada 2022 terjadi di seluruh wilayah. Pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Jawa, Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), Kalimantan, dan Sumatra. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement