Kamis 16 Feb 2023 08:01 WIB

Tarif Penerbangan Haji Garuda Didominasi Komponen Avtur

Komponen biaya penerbangan juga mencangkup penyediaan tas dan koper jamaah haji.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Petugas saat melakukan ramp check pada pesawat yang akan membawa calon jamaah di Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (4/6/2022). Garuda Indonesia menyiapkan 7 pesawat berbadan lebar sebagai armada haji yang akan mengangkut 47.915 jamaah calon haji dari sembilan embarkasi seluruh Indonesia seperti Jakarta, Solo, Medan, Padang, Banda Aceh, Makasar, Banjarmasin, Balik Papan, dan Lombok. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas saat melakukan ramp check pada pesawat yang akan membawa calon jamaah di Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (4/6/2022). Garuda Indonesia menyiapkan 7 pesawat berbadan lebar sebagai armada haji yang akan mengangkut 47.915 jamaah calon haji dari sembilan embarkasi seluruh Indonesia seperti Jakarta, Solo, Medan, Padang, Banda Aceh, Makasar, Banjarmasin, Balik Papan, dan Lombok. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai Nasional Garuda Indonesia saat ini sudah mengajukan yang sudah disesuaikan menjadi sekitar Rp 32,74 juta. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, tarif penerbangan haji tersebut memiliki beberapa komponen.

"Tarif penerbangan haji didominasi dua komponen utama, yaitu biaya avtur ataupun biaya aircraft lease," kata Irfan dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (15/2/2023) malam.

Baca Juga

Dia memerinci, komponen biaya penerbangan juga mencangkup penyediaan tas dan koper jamaah haji. Berikut dengan penyediaan dan pengangkutan air zamzam.

Selain itu, juga mencakup pengumpulan dan pengangkutan bagasi pada saat kepulangan jamaah haji di Arab Saudi. Begitu juga, dengan transportasi darat jamaah dari asrama haji ke bandara dan sebaliknya.

Irfan menuturkan, biaya penerbangan haji tersebut turun Rp 1,2 juta dari diskusi awal biaya penerbangan haji bersama Kementerian Agama. "Upaya penyesuaian biaya penerbangan haji ini kami lakukan dengan mengoptimalkan seluruh komponen biaya yang ada," ujar Irfan.

Meskipun begitu, Irfan memastikan Garuda Indonesia tetap menjaga standar kualitas pelayanan pada seluruh lini operasional. Dia menegaskan, hal tersebut menjadi fokus utama dalam menghadirkan layanan penerbangan terbaik bagi para calon jamaah haji.

Irfan menambahkan, Garuda juga turut mempertimbangkan demografis calon jamaah haji pada tahun ini. "Sebanyak 30 persen masyarakat yang melaksanakan ibadah haji di tahun ini berusia di atas 65 tahun," ucap Irfan.

Dia mengungkapkan, penyesuaian harga tarif tiket penerbangan haji menjadi komitmen Garuda untuk mengedepankan mandat sebagai national flag carrier dalam melayani penerbangan haji.

Dengan pengalaman selama lebih dari 60 tahun, Irfan mengatakan, layanan penerbangan haji menjadi sebuah manifestasi tersendiri bagi Garuda untuk terus mengedepankan kualitas layanan yang prima, berbasis operational excellence terhadap seluruh masyarakat Indonesia.

"Komitmen ini yang terus kami optimalkan, termasuk dalam mendukung pelayanan haji baik pre flight hingga post flight di seluruh embarkasi Indonesia dan Saudi," kata Irfan menjelaskan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement