Rabu 15 Feb 2023 06:50 WIB

Wamen BUMN: Kerja Sama Pengelolaan Bandara Perlu Izin Pemerintah

KBUMN ingin bandara internasional Indonesia masuk dalam bandara terbaik di Asia.

Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (ilustrasi). Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan rencana kerja sama pengelolaan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, membutuhkan izin dari pemerintah terlebih dahulu.
Foto: Dok Republika
Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (ilustrasi). Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan rencana kerja sama pengelolaan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, membutuhkan izin dari pemerintah terlebih dahulu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan rencana kerja sama pengelolaan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, membutuhkan izin dari pemerintah terlebih dahulu.

Kartika, yang biasa disapa Tiko mengatakan, Kementerian BUMN memang berencana melakukan beberapa aksi korporasi untuk bandara. "Kita ingin mendorong, tapi masih perlu mendapatkan izin dari pemerintah, untuk kerja sama pengelolaan di Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai," ujar Tiko dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/2/2023).

Baca Juga

Rencana kerja sama tersebut bertujuan memastikan kapasitas kedua bandara ke depannya memadai. "Kita memang harus meningkatkan kapasitas dan kualitasnya. Kita ingin Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai ini tidak kalah dari bandara-bandara internasional lainnya seperti Changi di Singapura atau Incheon di Korea Selatan," kata Tiko.

Kementerian BUMN ingin menaikkan status Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai ini menjadi bandara internasional yang bersaing dalam daftar lima bandara terbaik di Asia. Kerja sama pengelolaan kedua bandara tersebut rencananya mengundang investor dari luar negeri tetapi Kementerian BUMN belum berencana mengumumkan hal tersebut terlebih dahulu sebelum mendapatkan izin dari pemerintah.

"Kita rencananya ada kerja sama, tapi kita belum mengumumkannya terlebih dahulu. kemungkinan kita akan mengumumkannya setelah mendapatkan izin dari pemerintah," kata Tiko.

Sebelumnya, Tiko mengatakan akan mengerjasamakan pengelolaan Bandara Soetta seperti halnya Bandara Kualanamu, Sumatra Utara.

Menurut dia, berdasarkan peraturan menteri perhubungan yang baru, PT Angkasa Pura (Persero) sekarang bisa melakukan kerja sama pengelolaan bandaranya dengan cara spin off ke joint venture di bawahnya.

Kementerian BUMN telah melakukan uji regulasi tersebut di Bandara Kualanamu dengan membuat perusahaan joint venture bersama GMR Airport Consortium India untuk mengelola bersama bandara itu dan terdapat komitmen investasi dari GMR untuk memperbaiki serta memperluas kapasitas di Kualanamu.

Kementerian BUMN sudah berencana melakukan perluasan kapasitas dengan membangun landas pacu atau runway 3 Soetta sebelum Covid-19.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement