Selasa 14 Feb 2023 21:59 WIB

MTF Proyeksikan Pembiayaan Tumbuh 20 Persen pada 2023

Isu resesi ekonomi global dan pilpres jadi tantangan bisnis perusahaan pembiayaan.

Suasana penjualan mobil dalam pameran Mandiri Tunas Finance (MTF) Autofiesta 2019 di Botani Square, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/10/2019).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Suasana penjualan mobil dalam pameran Mandiri Tunas Finance (MTF) Autofiesta 2019 di Botani Square, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mandiri Tunas Finance (MTF), anak usaha BUMN Bank Mandiri, memproyeksikan pembiayaan kendaraan bermotor tumbuh antara 10 hingga 20 persen pada tahun ini di tengah bayang-bayang pelemahan ekonomi global.

"MTF sendiri mungkin memproyeksikan akan tumbuh antara 10 sampai 20 persen (tahun ini) dibanding tahun 2022. Jadi kalau kemarin (tahun 2022) Rp27 triliun (pembiayaan kendaraan bermotor), kami mau kejar mungkin ke angka Rp33 triliun di tahun 2023," kata Direktur MTF William Francis saat dijumpai ANTARA di Jakarta, Selasa (14/2/2023).

Baca Juga

William mengatakan pihaknya cukup optimis bisnis akan tetap tumbuh dengan baik di tahun ini, walau dia mengakui isu resesi ekonomi global serta momen pemilihan presiden (pilpres) di dalam negeri juga menjadi tantangan bagi pertumbuhan bisnis perusahaan pembiayaan.

"Kami ikut dengan arahannya pemegang saham yaitu Bank Mandiri dan Tunas (PT Tunas Ridean). Bank Mandiri kemarin memberikan info juga bahwa masih cukup baik di tahun 2023, jadi kami pun melihat cukup optimis di tahun 2023, bisnis tetap akan tumbuh dibandingkan dengan tahun 2022," kata dia.

William mengatakan pihaknya juga akan meninjau perkembangan bisnis yang berjalan di semester pertama, di samping memproyeksikan akan tetap tumbuh di semester pertama.

"Di Januari kami juga membuktikan cukup baik, Rp2,7 triliun (pembiayaan). Jadi cukup optimis bahwa di tahun 2023 ini akan tetap sesuai dengan proyeksinya MTF," ujar dia.

Terdapat dua strategi yang dijalankan MTF pada 2023, salah satunya termasuk mengoptimalkan bisnis captive market dengan target pertumbuhan di atas Rp10 triliun pada tahun ini. Selain itu, MTF juga menargetkan pertumbuhan dari sisi bisnis reguler, baik bisnis berbasis dealership maupun bisnis multiguna.

"Teman-teman dealer juga masih cukup optimis dengan tipe baru di brand-brand yang besar, itu juga akan menjual cukup banyaklah. Nanti ada dua pameran (otomotif), bulan ini ada IIMS nanti Agustus ada GIIAS, harusnya masih cukup optimislah dari yang reguler," kata William.

Menurut dia, saat ini terdapat sekitar 300 ribu nasabah aktif di MTF dengan 10 hingga 11 ribu unit mobil yang dibiayai MTF dan sekitar 5.000 hingga 7.000 nasabah yang melakukan pelunasan. William mengatakan pihaknya juga membidik pertumbuhan di pasar fleet meskipun tidak agresif dan cukup moderat sekitar Rp 5 triliun hingga Rp 6 triliun.

"Itu (fleet) bisnis yang cukup tumbuh baik terkait dengan korporasi. Karena kami punya strategi juga terhadap Bank mandiri, nasabah korporasinya Bank Mandiri itu di-refferal-kan kepada MTF sekarang. Jadi kami sekarang cukup baik cukup banyak bisnisnya, setahun kurang lebih Rp 4 triliun hingga Rp 5 triliun sekarang untuk korporasi," kata William.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement