REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua operator bandara yakni PT Angkasa Pura (AP) I dan II (Persero) menandatangani Komitmen Bersama Terhadap Keselamatan. Penandatanganan ini dilakukan Senin (13/2/2023) yang pada kesepakatan bersama tercantum bahwa AP II dan AP I melaksanakan dan mengembangkan Sistem Manajemen Keselamatan melalui safety policy and objectives, safety risk management, safety assurance, dan safety promotion.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, aspek keselamatan menjadi yang paling penting dalam penerbangan termasuk kebandarudaraan. “Aspek keselamatan adalah suatu yang wajib. Disiplin operasi menjadi hal yang utama dalam mewujudkan keselamatan,” kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Senin (13/2/2023).
Awaluddin menuturkan, AP II mengapresiasi seluruh personel yang kini mampu mengintegrasikan Safety Management System untuk diimplementasikan. Menurutnya, hal tersebut merupakan realisasi aspek keselamatan menjadi yang paling penting bagi AP II dan AP I.
Selain itu, Awaluddin mengatakan AP II dan AP I berhasil mewujudkan kolaborasi yang baik dalam hal keselamatan penerbangan dan kebandarudaraan. “Safety Management System yang selama ini baik di AP I, dan Safety Management System yang baik di AP II, kini berhasil diintegrasikan. Ini merupakan pencapaian yang baik demi keselamatan penerbangan,” ungkap Awaluddin.
Awaluddin menambahkan dengan adanya Safety Management System yang terintegrasi maka pengembangan berbagai aspek terkait keselamatan antara AP II dan AP I akan dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dengan konsep integrasi akan sangat memudahkan untuk dilakukan pengembangan terkait infrastruktur, fasilitas, sistem hingga platform.
“Lebih mudah juga untuk melakukan standardisasi tools dan alat ukur,” tutur Awaluddin.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan, keselamatan efisiensi dan keteraturan dalam angkutan udara adalah hal yang mutlak harus dipenuhi. Faik mengharapkan dengan adanya komitmen keselamatan bersama tersebut dapat memacu perusahana untuk terus mengupayakan yang terbaik.
“Ini untuk mencapai keselamatan penerbangan dan tentu saja menciptakan lingkuntan kerja yang kondusif bagi seluruh pihak yang terlibat dalam operasional di bandara,” jelas Faik.
Sementara itu, Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan M Mauludin mengatakan, keselamatan penerbangan merupakan faktor sangat penting untuk diperhatikan. Khususnya untuk seluruh penyelenggara jasa transportasi udara di Indonesia.