REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan ia tidak melihat ekonomi AS akan jatuh ke jurang resesi baik pada tahun ini maupun tahun depan. Pernyataan ini prediksinya yang paling menyakinkan tentang kekhawatiran penurunan ekonomi di masa depan.
Dalam wawancara di program PBS NewsHour ia ditanya apakah akan ada resesi tahun ini. "Tidak, atau tahun depan, dari mulai saya terpilih, berapa banyak pakar yang mengatakan akan terjadi resesi dalam enam bulan ke depan?" jawabnya, Rabu (8/2/2023).
Selama berbulan-bulan para ekonom memperingatkan kemungkinan resesi. Setelah bank sentral AS atau Federal Reserve (FED) menaikan suku bunga untuk menahan inflasi tinggi.
Biden sendiri pernah mengatakan resesi dapat terjadi. Pada awal pekan ini ia mengatakan pada wartawan resiko resesi sangat kecil.
Data ekonomi secara keseluruhan selama berbulan-bulan bergerak ke arah yang diinginkan presiden. Terutama setelah inflasi tertinggi dalam 40 tahun pada musim panas lalu dan laporan pemerintah ekonomi AS dapat menuju resesi.
Angka lapangan kerja AS pekan lalu menguat. Meski terjadi gelombang PHK di sektor teknologi dan sektor sensitif pada suku bunga seperti perumahan dan keuangan. Hal ini meredam ekspektasi pasar bahwa FED akan menghentikan siklus pengetatan kebijakan moneter.