REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari 2023 secara tahunan atau dibandingkan bulan yang sama pada 2022 mencapai 5,28 persen. Kepala BPS Margo Yuwono menyatakan menyatakan penyumbang utama inflasi bulanan yaitu mulai dari bensin, BBM, hingga rokok kretek filter.
"Bensin memiliki andil terhadap inflasi tahunan sebesar 1,07 persen, bahan bakar rumah tangga 0,24 persen, beras 0,24 persen, tarif angkutan udara 0,19 persen, dan rokok kretek filter 0,17 persen," kata Margo dalam konferensi pers, Kamis (1/2/2023).
Lalu secara bulanan, Margo menyebut inflasi pada Januari 2023 dibandingkan Desember 2022 mencapai 0,34 persen. Dia mengatakan secara bulanan terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 113,59 persen pada desember 2022 menjadi 113,98 persen pada Januari 2023.
"Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar (secara bulanan) berasal dari kelompok makanan minuman dan tembakau. Sementara kelompok penyumbang andil deflasi adalah transportasi," jelas Margo.
Kalau dilihat komoditas penyumbang inflasi secara secara bulanan pada Januari 2023, Margo mengatakan terbesar berasal dari beras, cabai merah, ikan segar, cabai rawit, rokok kretek filter.
"Penyumbang utama inflasi bulanan yaitu beras, cabai merah, ikan segar, cabai rawit, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,07 persen, 0,04 persen, 0,04 persen, 0,03 persen, dan 0,03 persen," ungkap Margo.