Selasa 31 Jan 2023 22:13 WIB

UMKM dan Pebisnis Jabar Diajak Ekspansi ke Hong Kong

HKTDC ingin membantu pelaku usaha mengetahui cara ekspansi pasar ke Hong Kong.

Bendera nasional Tiongkok dan bendera Hong Kong berkibar di gedung kantor Daerah Administratif Khusus Hong Kong di Beijing, Selasa, 30 Juni 2020 (ilustrasi). Perwakilan Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) berkunjung ke Kota Bandung, Jawa Barat, untuk bertemu pemerintah daerah dan para pelaku usaha termasuk UMKM.
Foto: AP/Andy Wong
Bendera nasional Tiongkok dan bendera Hong Kong berkibar di gedung kantor Daerah Administratif Khusus Hong Kong di Beijing, Selasa, 30 Juni 2020 (ilustrasi). Perwakilan Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) berkunjung ke Kota Bandung, Jawa Barat, untuk bertemu pemerintah daerah dan para pelaku usaha termasuk UMKM.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pascapandemi Covid-19, ekonomi dunia mulai menggeliat. Oleh karena itu, Perwakilan Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) berkunjung ke Kota Bandung, Jawa Barat, untuk bertemu pemerintah daerah dan para pelaku usaha termasuk UMKM. 

Menurut Direktur HKTDC Untuk Indonesia, Kevin Chiu, pihaknya datang ke Indonesia untuk mengajak semua berkolaborasi dalam meningkatkan volume ekspor dari Jabar khususnya Kota Bandung. Kevin menjelaskan, HKTDC ingin mengajak pelaku usaha untuk bisa memamerkan produk atau mencari potensi kerja sama dengan pelaku usaha lain dari luar negeri.

Baca Juga

Karena, setelah pandemi Covid-19 membuat perekonomian ambruk, jadi sudah saatnya perdagangan kembali ditingkatkan di seluruh lini usaha. HKTDC ingin membantu para pelaku usaha untuk mengetahui cara ekspansi pasar ke Hong Kong.

"Ini bisa menjadi salah satu kesempatan yang besar untuk melanjutkan dan memperluas pasar internasional di Hong Kong dengan mengirimkan produk dalam skala yang lebih besar," ujar Kevin dalam sebuah diskusi di Bandung, Jawa Barat, Selasa (31/1/2023).

Menurut Kevin, ia sangat terkesan saat melihat produk-produk buatan tangan karya UMKM Kota Bandung dan Jawa Barat. Bahkan, kemasan produknya sudah sangat memenuhi standar internasional. Hal itu terlihat, dengan ada beberapa produk yang sudah menggunakan Bahasa Inggris dalam kemasannya.

"Mungkin karena memang produk-produk di sini sudah banyak yang diekspor juga," kata dia.

Dalam rangkaian kegiatan di HKTDC, kata dia, akan ada Eco Expo sebagai sebuah ekosistem untuk memperluas promosi keberlanjutan di seluruh platform. Termasuk memberikan dukungan pada UMKM.

Kevin mengatakan, sebelum pandemi Covid-19 ratusan pewakilan dari Indonesia biasanya hadir dalam kegiatan HKTDC. Terakhir pada 2019 sekitar 400 perwakilan dari berbagai kalangan datang untuk dapat menjalin relasi bisnis dengan pewakilan negeri lain.

Untuk memeriahkan acara ini, kata dia, perwakilan HKTDC melakukan komunikasi juga dengan Kadin Indonesia dan HIPMI agar jumlah perwakilan dari Indonesia bisa membludak.

"Kami juga bertujuan untuk memperkuat peran Hong Kong sebagai pusat bisnis global dan membantu bisnis internasional, China, dan lokal terhubung dan sukses," katanya.

Menurut Kevin, HKTDC akan memanfaatkan peran Hong Kong sebagai pusat keuangan dan perdagangan internasional untuk menarik perusahaan global melakukan bisnis melalui Hong Kong. Hal itu untuk menandai ulang tahun ke-10 Belt and Road Initiative, HKTDC akan memperkaya konten acara Belt and Road Summit tahun ini.

HKTDC akan mempromosikan peran Hong Kong di Guangdong-Hong Kong-Macao Greater Bay Area (GBA) ke pasar Tiongkok dan luar negeri, dengan program GoGBA dan Guangdong-Hong Kong Cooperation Week pada bulan Mei, menampilkan SmartHK di Guangzhou dan ChicHK di Shenzhen sebagai acara utama.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement