Rabu 25 Jan 2023 13:51 WIB

Airlangga Tegaskan Proyek Transportasi di Jakarta Terus Dibangun

Upaya mengubah paradigma penggunaan transportasi terus dilakukan pemerintah.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Sorang anak berada di rangkaian kereta LRT di Stasiun Pegangsaan Dua Jakarta, Selasa (24/1/2023). Upaya mengubah paradigma penggunaan transportasi terus dilakukan pemerintah.
Foto: Republika/Prayogi.
Sorang anak berada di rangkaian kereta LRT di Stasiun Pegangsaan Dua Jakarta, Selasa (24/1/2023). Upaya mengubah paradigma penggunaan transportasi terus dilakukan pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya mengubah paradigma penggunaan transportasi terus dilakukan pemerintah. Salah satunya dengan mendorong masyarakat agar lebih banyak menggunakan transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan seperti transportasi umum, berjalan kaki, maupun bersepeda. 

Upaya itu pun dilakukan untuk mengurangi tingkat kemacetan terutama di wilayah DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membangun berbagai fasilitas seperti jalur sepeda dan pedestrian. Sejak 2017 sudah terbangun 267 kilometer trotoar dan 114,5 kilometer jalur sepeda. Sedangkan Bus Transjakarta, baik koridor maupun nonkoridor telah memiliki 116 trayek dengan 1.869 armada dan telah mengangkut satu juta penumpang per hari.

Baca Juga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai Ketua Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dalam Rapat Koordinasi Menteri terkait Percepatan Infrastruktur Proyek Strategis Nasional (PSN) menyampaikan, pentingnya pembangunan PSN infrastruktur transportasi di wilayah DKI Jakarta. Mengingat, Jakarta merupakan pusat perekonomian Indonesia.

Dilansir dari siaran pers pada Rabu (25/1/2023), ia berharap pembangunan PSN sektor transportasi tersebut dapat memberikan dampak masif bagi perekonomian. Baik bagi DKI Jakarta maupun nasional serta dapat memperlancar jalur logistik dari Pelabuhan Tanjung Priok.

Percepatan PSN sektor transportasi di wilayah DKI Jakarta seperti MRT North South Line Fase 2A, MRT North South Line Fase 2B, MRT East–West, LRT Jakarta Velodrome-Manggarai, jaringan enam ruas Jalan Tol DKI Jakarta, dan Jalan Tol Akses New Priok Eastern Access (NPEA) telah dilakukan pemerintah dan diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan mobilitas masyarakat. Kemudian, proyek MRT North South Line Fase 1 yakni Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 16 km telah beroperasi sementara Fase 2 yaitu Bundaran HI-Ancol Barat sedang dalam pengerjaan dan ditargetkan selesai pada 2027. 

Upaya penambahan jaringan enam ruas Jalan Tol DKI Jakarta yang terdiri atas Jalan Tol Semanan-Sunter, Sunter-Pulo Gebang, Duri Pulo-Kampung Melayu, Kemayoran-Kampung Melayu, Ulujami-Tanah Abang, dan Pasar Minggu-Casablanca juga telah dilakukan Pemerintah. Dari enam ruas jalan tol tersebut, Jalan Tol Sunter-Pulo Gebang telah beroperasi, sementara Jalan Tol Semanan-Sunter ditargetkan selesai pada 2024 dan keempat ruas jalan tol lainnya ditargetkan dapat financial close pada 2024.

Lebih lanjut, Jalan Tol NPEA yang merupakan akses khusus untuk menyambungkan Pelabuhan Tanjung Priok ke Terminal Kalibaru akan terkoneksi dengan Kawasan Berikat Nusantara dan terhubung dengan Jalan Tol Cibitung-Cilincing. Dibiayai oleh PT Pelindo, Jalan Tol NPEA akan memiliki panjang tujuh kilometer dan estimasi investasi sebesar Rp 3,98 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement