REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Matinya sistem aliran listri di PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jabar, terus diperbaiki. Bahkan, saat ini, Tim Respon Cepat Kilang Balongan telah berhasil mengatasi gangguan kelistrikan di kilang pemasok BBM untuk wilayah DKI Jakarta dan Jabar tersebut.
"Saat ini, kami tengah melakukan proses memulihkan kembali sistem kelistrikan dan operasional kilang, pascalistrik mati," Manager Communication, Relation & CSR Kilang Balongan Mohamad Zulkifli saat dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (24/1/2023).
Dikatakannya, respons cepat Tim Kilang Balongan untuk menangani gangguan telah dilakukan. San hingga saat ini, kata dia, sedang dalam proses memulihkan kembali listrik yang sempat mengalami gangguan.
"Ini menggunakan skala prioritas, sehingga tidak serta merta menyala secara bersamaan, tapi bertahap, termasuk operasional kilang" ujarnya.
Meski demikian, dia menegaskan, terkendalanya operasional kilang akibat matinya sistem aliran listik ini tidak mengganggu distribusi BBM. "Insya Allah, aman," katanya.
Zulkifli juga menegaskan, dengan adanya proses pemulihan kilang itu, menyebabkan flare (pelepasan gas buangan,red) menyebabkan api yang keluar dari cerobong pembuangan menjadi lebih membesar. Namun demikian, flare itu tidak membahayakan.
"Sekali lagi, mohon masyarakat tidak panik, karena flare yang membesar tidak membahayakan masyarakat dan kilang akan segera beroperasi normal kembali," ujarnya
Membesarnya flare di kilang Balongan yang terjadi saat ini dipastikan tidak membahayakan masyarakat sekitar. Zulkifli menyampaikan, terlihatnya flare yang membesar merupakan dampak pemulihan atas terganggunya listrik yang sempat terjadi.
Seperti dikatahui, belum lama ini kilang RU VI Balongan telah melakukan TA besar. Langkah itu dilakukan guna meningkatkan kapasitas kilang dari sebelumnya 125 ribu barrel menjadi 150 ribu barrel per hari.