Senin 23 Jan 2023 19:25 WIB

Bio Farma Ajak Wanita Indonesia Lebih Peduli Kesehatan Diri

Hanya lima persen wanita yang melakukan skrining kanker serviks.

Kantor PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/9). Bio Farma mensosialisasikan bahaya kanker serviks dengan menggelar bincang kesehatan yang mengangkat tema The Silent Killer: Kenali dan Deteksi Kanker Serviks.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Kantor PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/9). Bio Farma mensosialisasikan bahaya kanker serviks dengan menggelar bincang kesehatan yang mengangkat tema The Silent Killer: Kenali dan Deteksi Kanker Serviks.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bio Farma mensosialisasikan bahaya kanker serviks dengan menggelar bincang kesehatan yang mengangkat tema The Silent Killer: Kenali dan Deteksi Kanker Serviks. Acara itu diawali Funbike dengan titik keberangkatan di Bio Farma Bandung menuju Gedung Sate Kota Bandung, Jawa Barat.

Direktur Hubungan Kelembagaan Bio Farma Sri Harsi Teteki menyampaikan, perempuan Indonesia harus lebih peduli terhadap kesehatan diri. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan para wanita dapat mengenal secara dalam mengenai kanker rahim.

Baca Juga

"Perempuan Indonesia harus terus melindungi diri dengan menjaga kesehatan," kata Sri Harsi melalui keterangan tulis, Senin (23/1/2023).

Kegiatan yang diikuti oleh 100 peserta wanita dari komunitas Women Cycling Community (WCC) ini merupakan rangkaian kegiatan Pre-event Launching //diagnostic kit produk Bio Farma untuk skrining Human Papillomavirus (HPV), CerviScan. HPV merupakan penyebab kanker serviks yang banyak dialami oleh perempuan Indonesia dan penyebab ketiga kematian terbesar di Indonesia.

Menurut data Global Cancer Observatory, dari sekian banyak jenis kanker tersebut, kanker leher rahim atau yang dikenal dengan nama kanker serviks, menempati urutan kedua tertinggi di Indonesia. Lebih dari 80 wanita Indonesia terdiagnosis kanker serviks setiap hari, bahkan dalam 120 menit dua wanita Indonesia meninggal karena jenis kanker ini.

"Global Cancer Observatory pun menyebutkan hanya lima persen wanita yang melakukan skrining kanker serviks," kata Sri Harsi.

Kurangnya informasi mengenai kanker serviks dan ketakutan menjalani skrinning menjadi hambatan dalam pencegahan dan penanganan kasus kanker serviks. Oleh karenanya Bio Farma melakukan inovasi untuk menciptakan produk karya anak bangsa untuk mendeteksi virus HPV dengan nama CerviScan.

CerviScan merupakan //diagnostic kit berbasis PCR untuk deteksi dini terhadap HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.

Kepala Divisi Pemasaran Domestik Bio Farma Fitri Puspadewi menyampaikan, tujuan diselenggarakannya kegiatan pre-event launching CerviScan adalah untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker serviks. "Kami berharap dalam rangkaian acara ini sebagai salah satu bentuk membangun awareness masyarakat karena sangat disayangkan, skrining penyakit ini masih relatif kecil. Perempuan ragu untuk melakukan sampling," kata dia.

Fitri berharap kehadiran CerviScan ini menjadi salah satu alternatif solusi yang dapat digunakan oleh perempuan di Indonesia untuk melakukan skrining. Hal itu agar bisa kanker serviks bisa dideteksi lebih awal sehingga bisa meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat terlebih perempuan.

"Untuk mendeteksi dini kanker serviks, Bio Farma sudah melakukan uji klinis kepada 900 subjek dengan melakukan tes urine pada pagi hari. Jadi sudah bisa mendeteksi meskipun urinenya bukan yang baru," kata Fitri.

Sedangkan untuk hasil tes menggunakan metode PCR yang peralatannya sudah tersebar di Indonesia. Uji klinis tetap dilakukan di laboratorium yang sudah direkomendasikan oleh dokter maupun inisiatif sendiri.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement