Jumat 20 Jan 2023 16:33 WIB

IHSG Ditutup Menguat 0,81 Persen di Akhir Pekan

Sektor energi kembali memimpin penguatan IHSG sebesar 2,4 persen.

Rep: Retno Wulandhari  / Red: Friska Yolandha
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (2/1/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,81 persen ke level 6.874,93 pada perdagangan Jumat, (20/1/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (2/1/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,81 persen ke level 6.874,93 pada perdagangan Jumat, (20/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,81 persen ke level 6.874,93 pada perdagangan Jumat, (20/1/2023). Sektor energi kembali memimpin penguatan sebesar 2,4 persen. 

Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan mayoritas Bursa regional Asia bergerak menguat ditopang dengan kebijakan bank sentral China yang mempertahankan suku bunga acuannya. Pelaku pasar merespons positif kebijakan tersebut

Baca Juga

"Kebijakan itu meningkatkan kepercayaan pasar dan memberikan dukungan perekonomian dengan meningkatkan dukungan bagi produsen dan perusahaan kecil di tengah harapan ekonomi akan mengalami pemulihan yang solid tahun ini," kata Pilarmas Investindo Sekuritas, Jumat (20/1/2023).

Dari dalam negeri, Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen untuk periode Januari 2023. Pasar memandang kenaikan suku bunga tersebut sebagai upaya BI dalam mengendalikan inflasi. 

Ini merupakan upaya Bank Indonesia terus memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi. Di sisi lain juga sebagai antisipasi kenaikan suku bunga bank sentral AS The Fed.

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak menguat. Saham –saham yang mendominasi penguatan diantaranya BMRI, BBRI, ASII, UNTR, dan ITMG. Sedangkan saham–saham yang medominasi penurunan diantaranya TLKM, BBCA, GOTO, KLBF, dan CPIN. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement