Kamis 19 Jan 2023 16:37 WIB

IHSG Menghijau Usai Suku Bunga Acuan Resmi Dinaikkan

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak menguat 0,84 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022). IHSG ditutup di zona hijau pada perdagangan akhir pekan ini atau menguat 37,19 poin atau 0,53% ke level 7.082.181. Republika/Prayogi
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022). IHSG ditutup di zona hijau pada perdagangan akhir pekan ini atau menguat 37,19 poin atau 0,53% ke level 7.082.181. Republika/Prayogi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang perdagangan hari ini, IHSG ditutup menguat sebesar 0,80 persen ke level 6.819. Sektor industri memimpin penguatan dan diikuti kesehatan, energi, properti & real estate, infrastruktur, keuangan, barang baku, konsumen non-primer, teknologi dan konsumen primer.

"IHSG bergerak optimistis dan mencatatkan penguatan di tengah BI yang memutuskan untuk meningkatkan suku bunganya sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen," kata Pilarmas Investindo Sekuritas, Kamis (19/1/2023).

Baca Juga

Tingkat suku bunga pinjaman juga mengalami kenaikan menjadi 6,5 persen, demikian pula suku bunga deposito yang naik menjadi lima persen. Menurut Pilarmas Investindo, angka tersebut sesuai dengan perkiraan pasar.

Meski suku bunga The Fed berpotensi akan dilambatkan kenaikannya, BI tetap berkomitmen untuk meningkatkan suku bunga demi mengembalikan inflasi inti ke target. Suku bunga yang sudah dinaikkan secara kumulatif yang sebesar 225 bps sejak September lalu dinilai cukup memadai.

Pada saat yang sama, pertumbuhan kredit diproyeksi akan berada pada target 10 - 12 persen tahun ini. "Kami lihat target tersebut kami masih cukup optimistis di tengah suku bunga yang tinggi," ungkap Pilarmas Investindo.

Sementara itu, pasar Asia bergerak bervariasi setelah Jepang melaporkan aktivitas perdagangannya baik di sisi ekspor dan impor yang mengalami penurunan. Meski demikian surplus neraca dagangnya cenderung membaik.

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak menguat 0,84 persen. Saham empat bank jumbo kompak menguat dengan  BMRI memimpin naik lebih dari 2 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement