Ahad 15 Jan 2023 22:42 WIB

Perkuat Feri Jarak Jauh, ASDP Upayakan Tekan Biaya Logistik

ASDP memperkuat lintas penyeberangan jarak jauh guna mendukung pemerintah.

Penumpang beraktivitas di sela-sela menunggu jadwal kedatangan kapal di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (30/4/2022). PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melalui anak perusahaannya PT Jembatan Nusantara terus memperkuat lintas penyeberangan jarak jauh atau long distance ferry (LDF) guna mendukung program pemerintah meningkatkan efisiensi angkutan logistik.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penumpang beraktivitas di sela-sela menunggu jadwal kedatangan kapal di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (30/4/2022). PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melalui anak perusahaannya PT Jembatan Nusantara terus memperkuat lintas penyeberangan jarak jauh atau long distance ferry (LDF) guna mendukung program pemerintah meningkatkan efisiensi angkutan logistik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melalui anak perusahaannya PT Jembatan Nusantara terus memperkuat lintas penyeberangan jarak jauh atau long distance ferry (LDF) guna mendukung program pemerintah meningkatkan efisiensi angkutan logistik. Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, layanan lintas LDF merupakan upaya untuk ikut mendukung program pemerintah meningkatkan efisiensi angkutan logistik.

"Hadirnya layanan LDF akan mengurangi kemacetan dan beban jalan akibat volume kendaraan yang besar serta dimensi dan volume muatan kendaraan. Dengan demikian, kami turut mengurangi tingkat polusi udara dari emisi gas buang angkutan jalan," kata Shelvy di Jakarta, Ahad (15/1/2023).

Baca Juga

Shelvy mengatakan, biaya logistik Indonesia pada 2018 tercatat mencapai 23,5 persen dari produk domestik bruto (PDB). Namun, berkat upaya-upaya yang dilakukan pemerintah melalui pembangunan infrastruktur konektivitas, biaya logistik Indonesia saat ini sudah turun menjadi 22 persen dari PDB. Ke depannya, pemerintah telah menargetkan penurunan biaya logistik hingga 17 persen dari PDB pada 2024.

Di samping itu, menurut dia, layanan lintas LDF juga akan mendorong pertumbuhan sektor lainnya seperti industri dan perdagangan, sehingga memberikan dampak berantai yang positif khususnya di dua titik penyeberangan, sekaligus secara nasional.

Saat ini, ASDP melalui anak usaha PT Jembatan Nusantara mengoperasikan dua lintas rute LDF. Pertama, lintas Balikpapan-Pare Pare, yang dilayani dengan Kapal Motor (KM) Madani Nusantara. Lintas ini berjarak 252 mil dengan waktu tempuh selama 23 jam.

Kedua, lintas Surabaya-Labuan Bajo dengan menggunakan KM Swarna Bahtera. Jarak yang ditempuh sepanjang 462 mil dengan waktu selama 38 jam.

"Dalam waktu dekat, Jembatan Nusantara juga akan mengoperasikan lintas Surabaya-Ende dengan menggunakan KM Mahkota Nusantara. Rute Surabaya-Ende dengan jarak 575 mil ditempuh selama 58 jam," ujar Shelvy. Sebagai informasi, ASDP secara resmi mengakuisisi PT Jembatan Nusantara pada 22 Februari 2022.

Akuisisi ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang perusahaan guna memastikan perusahaan tetap sehat dan dapat terus melayani lintas perintis. Saat ini, total jumlah lintasan sebanyak 311, di mana 70 persen adalah lintasan perintis.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan amanatnya setelah mengakuisisi PT Jembatan Nusantara (JN) bahwa langkah akuisisi ini membuat ASDP menjadi operator penyeberangan terbanyak di Indonesia bahkan di dunia.

Melalui akuisisi tersebut, ASDP mendapatkan tambahan sebanyak 53 unit armada dan mengoperasikan 6 lintasan LDF.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement