REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rifan Financindo Berjangka (RFB) kembali menduduki Peringkat Pertama pialang teraktif untuk kategori transaksi bilateral atau Sistem Perdagangan Alternatif (SPA). Hingga akhir Desember 2022, total volume transaksi RFB mencapai 996.212 lot dengan komposisi transaksi multilateral sebanyak 78.494 lot dan transaksi bilateral sebanyak 917.718 lot.
Produk komoditi yang mendominasi transaksi bilateral masih didominasi oleh locogold (emas berjangka) sebesar 80%. Berikutnya indeks Hangseng dan Nikkei dan Forex.
Hampir sepanjang tahun 2022, kinerja transaksi RFB mengalami rata-rata pertumbuhan yang konsisten 15-20% setiap bulan. Meski pada kuartal II, Perusahaan sempat mengalami kontraksi karena didera Persoalan namun dukungan dari nasabah dan karyawan membuat RFB bangkit Kembali.
“Semua yang kami capai dan alami di tahun ini karena dukungan nasabah loyal yang senantiasa bersama RFB dalam segala situasi. Kami berusaha memberikan layanan terbaik dengan menjaga hubungan yang erat dengan para nasabah dan rekan-rekan Wakil Pialang, sehingga berhasil mengarungi tahun 2022 dengan positif,” ujar Kepala Cabang RFB DBS Lisa Usfie, Jumat (13/1/2023).
Lisa mengungkapkan, di tahun 2023, RFB memiliki target mencetak transaksi dua juta lot dengan peningkatan kualitas layanan antara lain penarikan dana lebih cepat melalui system online, kemudian verifikasi calon nasabah sistem dua lapis dengan video call atau zoom dengan Wakil Pialang dan Kepala Cabang.
Lisa mengatakan, semua sistem tersebut bertujuan meminimalisir resiko transaksi di kemudian hari. Dengan standarisasi dan peraturan Perusahaan yang ada sudah lengkap namun masih ada celah untuk terjadinya fraud.
"Dengan total tenaga Wakil Pialang yang semakin banyak, tentu perusahaan harus meningkatkan system keamanan dari semua celah agar nasabah semakin nyaman bertransaksi," kata dia.
Sementara itu, Harga emas naik tajam mendekati level psikologis 1.900 dolar pada akhir perdagangan Jumat (13/1/2023) pagi WIB, mencatat keuntungan untuk sesi kedua berturut-turut setelah pertumbuhan harga konsumen AS pada Desember melambat seperti yang diperkirakan, memberi ruang bagi Federal Reserve untuk kenaikan suku bunga yang lebih kecil.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, melonjak 19,90 dolar AS atau 1,06 persen menjadi ditutup pada 1.898,80 dolar AS per ounce, setelah menembus tertinggi sesi di 1.906,50 dolar AS, level tertinggi sejak Mei, ketika mencapai puncak 1.910,20 dolar AS.
Emas berjangka terkerek 2,40 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.878,90 dolar AS pada Rabu (11/1/2023), merosot 1,30 dolar AS atau 0,07 persen menjadi 1.876,50 dolar AS pada Selasa (10/1/2023), setelah terangkat 8,10 dolar AS atau 0,43 persen menjadi 1.877,80 dolar AS pada Senin (9/1/2023), demikian dilansir dari Antara.