REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, potensi investasi di proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara semakin dinilai menarik oleh negara tetangga. Menurut Bahlil, negara-negara lain akan segera mengetahui bahwa IKN menjadi proyek yang menjanjikan sehingga semakin banyak yang berinvestasi.
"Potensi investasi IKN semakin hari negara-negara dari tetangga maupun negara lain (menilai) semakin bagus barang ini. IKN ini seperti cewek cantik dari kampung yang belum dipoles pakai bedak," Bahlil dalam konferensi pers rapat terbatas di Kawasan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (11/1/2023).
Selain itu, Badan Otorita IKN bersama BKPM juga telah merampungkan Peraturan Pemerintah (PP) tentang insentif dan kemudahan berusaha untuk investor menanamkan modal di IKN.
"PP-nya sudah selesai tentang insentif dan kemudahan berusaha, yang lebih baik dibandingkan wilayah lain di Indonesia. Ada perlakuan khusus bagi investasi yang masuk di IKN," kata dia.
Ia menambahkan bahwa pemerintah akan mempromosikan IKN pada World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, untuk semakin menarik investor.
Dalam kesempatan sebelumnya, Kepala Otorita IKN Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menyebutkan sudah ada tiga investor dalam negeri dan asing yang siap membangun kawasan perumahan, termasuk hunian untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di IKN Nusantara.
"Dari 59 LOI (letter of intent) sudah ada tiga yang kita proses maju dan ini akan diumumkan," kata Bambang.
Bambang menjelaskan ketiga investor tersebut terdiri dari dua perusahaan lokal dan satu asing, yakni PT Summarecon Agung, konsorsium lokal CCFG Corp-PT Risjadson Brunsfield Nusantara (CCFG-RBN) dan Korea Land and Housing Corporation (KLHC).