Jumat 16 Dec 2022 13:31 WIB

SIG Targetkan Utilisasi Pabrik Hingga 75 Persen Hadapi Tantangan 2023

Utilisasi SIG ditargetkan mampu 75 persen untuk kejar pasar domestik dan luar negeri

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG memproyeksi adanya peningkatan permintaan semen di tahun 2023 mendatang. Kendati demikian, perseroan tak menampik akan terdapat sejumlah tantangan industri semen pasca pandemi yang dapat menekan permintaan di tahun depan.
Foto: istimewa
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG memproyeksi adanya peningkatan permintaan semen di tahun 2023 mendatang. Kendati demikian, perseroan tak menampik akan terdapat sejumlah tantangan industri semen pasca pandemi yang dapat menekan permintaan di tahun depan.

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG memproyeksi adanya peningkatan permintaan semen di tahun 2023 mendatang. Kendati demikian, perseroan tak menampik akan terdapat sejumlah tantangan industri semen pasca pandemi yang dapat menekan permintaan di tahun depan.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Andriano Hosny Panangian, mengatakan, aktivitas industri semen di tahun 2023 diproyeksi akan tetap baik. Seiring laju pemulihan ekonomi, semestinya permintaan terhadap semen meningkat.

Namun, ia menyebut, banyak inventaris properti yang dibangun selama pandemi dihentikan sementara dan akan kembali berlanjut di tahun depan. Dengan kata lain, sebagian permintaan semen di wilayah pembangunan tidak sebanyak seperti saat pembangunan dimulai dari awal.

"Namun, fokus kita optimalkan utilisasi produksi di level 75 persen di mana itu level yang cukup optimal," kata Andriano dalam Media Sharing SIG di Semarang, Kamis (15/12/2022).

Andrianto menuturkan, pasar SIG tak hanya menjamah domestik namun juga luar negeri. "Dan jika memang market domestik pertumbuhannya tidak sesuai ekspekasi, kita akan siap melakukan ekspor dan itu sudah kita lakukan," katanya menambahkan.    

Selain fokus pada peningkatan utilisasi, perseroan menilai perlunya penguatan sistem logistik semen untuk dapat menguasai pasar semen di Tanah Air. Ia mengatakan, logistik menjadi kunci untuk tetap menjaga pasar di tengah over suplai semen di Indonesia saat ini.

Diketahui, over suplai semen tengah terjadi lantaran total kapasitas produksi tembus 119 juta ton per tahun pada 2021 lalu. Sementara itu, kebutuhan dalam negeri hanya sekitar 65,2 juta ton per tahun serta 11,6 juta ton untuk pasar ekspor sehingga total penjualan semen nasional sekitar 76,8 juta ton.

Adapun, rata-rata utilisasi industri semen secara nasional untuk pasar domestik dan luar negeri sebesar 69,6 persen.

Khusus kapasitas produksi SIG, Andriano menjelaskan, total kapasitas produksi saat ini mencapai 52 juta ton per tahun dengan pangsa pasar terbesar di Jawa sekitar 55 persen dan di Sumatera 20 persen. Ia mengatakan, dengan jaringan logistik yang menyebar di seluruh Indonesia, perseroan meyakini prospek industri semen di tahun depan masih positif. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement