REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berupaya mencapai kemandirian gula atau swasembada gula, salah satunya melalui PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) selaku sub-Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Perseroan kini memperkuat kemitraan dengan berbagai stakeholders, khususnya pada sektor perbankan.
Direktur Sinergi Gula Nusantara Suhendri mengatakan kerja sama ini untuk meningkatkan penguatan guna mengakselerasi terlaksananya inisiatif-inisiatif strategis yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan kemandirian gula nasional.
"Menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi ketika berkunjung ke Jawa Timur 4 November lalu, berbagai inisiatif terus dilakukan, mulai dari upaya perluasan lahan tebu, baik melalui program Agroforestry bersinergi dengan Perhutani, maupun kerja sama lahan dengan para petani tebu,” ujarnya, Rabu (14/12/2022).
“Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan modal petani kami bersinergi dengan perbankan di antaranya Bank Jatim dan Bank BNI melalui program KUR dan non KUR, sehingga petani tebu dapat menanam tebu dengan modal kerja yang semakin baik," ucapnya.
Melalui kerja sama lahan ini, Sinergi Gula Nusantara bertindak sebagai offtaker dan membantu kelancaran penyediaan sarana dan prasarana pertanian budidaya tanaman tebu serta memberi bantuan pembinaan teknis pengelolaan budidaya tebu untuk memastikan tata kelola teknis dilakukan sesuai standar terbaik. Saat ini Sinergi Gula Nusantara membina 15 ribu petani tebu dengan total luas lahan tebu milik petani mencapai 118 ribu hektare dengan 60 persen di antaranya berada di wilayah Jawa Timur.
Adapun kerja sama dengan Bank Jatim menjadi cukup strategis, mengingat 24 dari 36 pabrik gula yang dikelola oleh SGN berada di Jawa Timur. Bank Jatim sebagai bank milik masyarakat Jawa Timur berkomitmen pengembangan perekonomian Jatim, terutama bidang perkebunan. Bank Jatim telah mengalokasikan pendanaan sebesar Rp 500 miliar khusus kebutuhan modal kerja petani tebu mitra SGN di Jawa Timur dalam bentuk kredit usaha rakyat (KUR) dan non KUR Petani Tebu Rakyat.
Sejalan dengan kerja sama perbankan lainnya, Sinergi Gula Nusantara melakukan perjanjian kerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang sebelumnya telah melakukan penyaluran modal kerja bagi petani tebu mitra Sinergi Gula Nusantara sebesar Rp 908 miliar melalui skema KUR dan sebesar Rp 186 miliar khusus non KUR dengan total penyaluran modal kerja bagi 8.000 petani tebu mitra Sinergi Gula Nusantara.
Pada November 2022, sebanyak 8.618 petani mitra Sinergi Gula Nusantara telah terbantu permodalannya melalui BNI dengan nilai Rp 1,1 triliun dengan skema KUR dan non KUR dan termasuk dalam pinjaman lancar atau zero non performing loan.
Selanjutnya, jumlah permodalan akan terus ditingkatkan bagi 15.000 lebih petani tebu rakyat dengan potensi kerja sama senilai hampir Rp 2 triliun. Adapun upaya kerja sama ini diharapkan akan meningkatkan pemenuhan kebutuhan petani mitra, sehingga harapannya tata kelola kultur teknis, maka produktivitas akan naik dan berdampak pada meningkatkan kesejahteraan petani tebu melalui peningkatan sisa hasil usaha tani tebu.
Sebelumnya Sinergi Gula Nusantara juga menjalin kerja sama dengan berbagai instansi diantaranya Perjanjian Kerja Sama Bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan Program MAKMUR PT Petrokimia Gresik yang bertujuan mempercepat pencapaian serapan pupuk di tingkat petani mitra strategis Sinergi Gula Nusantara, serta menjaga kepastian pasokan supply pupuk non subsidi sehingga mendorong peningkatan produktivitas tebu rakyat.