REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- KT&G, perusahaan global yang berkantor pusat di Korea Selatan, mendonasikan bantuan bencana alam senilai Rp 300 juta bagi masyarakat yang terdampak gempa bumi 5,6 skala richter di Jawa Barat, Indonesia.
PT KT&G Indonesia, mengelola kegiatan operasional di Jakarta, mengirimkan 100 paket bantuan bencana melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). PT KT&G Indonesia juga mengadakan acara penyerahan bantuan yang dihadiri Yun Sig Jeong, Presiden Direktur PT KT&G Indonesia, Budi Rahayu Toyib, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Cianjur, dan pejabat terkait lainnya.
Paket bantuan ini, terdiri atas tenda, selimut, air minum dalam kemasan, serta kebutuhan sehari-hari lain yang dibutuhkan masyarakat setelah bencana gempa terjadi, akan dikirimkan BNPB untuk warga Kabupaten Cianjur.
KT&G mengelola perusahaan yang bergerak dalam aktivitas penjualan (PT KT&G Indonesia) dan manufaktur (PT Trisakti Purwosari Makmur), masing-masing berlokasi di Jakarta dan Malang. KT&G juga memiliki 36 kantor cabang yang menjalankan penjualan produk di seluruh Indonesia, dan aktif mengelola kegiatan usaha di Indonesia.
KT&G menyalurkan bantuan ketika krisis terjadi di tengah masyarakat lokal selama beberapa tahun terakhir. Bahkan, KT&G segera menyediakan dana bantuan saat gempa bumi melanda Sulawesi pada 2018.
Di sisi lain, setelah Covid-19 menyebar dengan cepat di Indonesia pada 2020 sehingga suplai persediaan medis menipis, KT&G membeli alat diagnostik Covid-19 dari Korea Selatan, dan mengirimkannya ke Indonesia. Tahun lalu, KT&G juga menyalurkan alat generator oksigen medis dan masker KF94 untuk klinik kesehatan di Indonesia.
"Kami berharap, bantuan bencana alam ini akan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia yang telah lama menjalin hubungan persahabatan dengan Korea,” kata Yun Sig Jeong, Presiden Direktur PT KT&G Indonesia, dalam keterangan persnya, Selasa (6/12/2022).
“Kami akan terus menyalurkan kontribusi sosial sebagai bagian dari masyarakat Indonesia," tambahnya.
KT&G adalah perusahaan tembakau global yang mengekspor produk ke lebih dari 120 negara. Pada 2011, KT&G mengakuisisi Trisakti, produsen tembakau terbesar keenam di Indonesia, serta resmi merambah pasar Indonesia. Sejak 2016, KT&G telah memimpin upaya untuk membuka lapangan pekerjaan di Indonesia. Tahun lalu, KT&G mempekerjakan sekitar 1.600 tenaga kerja di Indonesia.