REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kementerian Koordinator Bidang (Kemenko) Perekonomian menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsadi Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) resmi beroperasi. Ini ditandai dengan penyerahan surat keputusan (SK) Ketua Dewan Nasional KEK, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Nomor 4 tahun 2022.
Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK,Elen Setiadi, di Batam, Kepri, Sabtu (3/12/2022) menyatakan peresmian beroperasinya KEK Nongsa ini sudah berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pihaknya dan dari hasil tersebut maka KEK Nongsa dinilai sudah layak beroperasi.
"Jadi menyiapkan beroperasinya kawasan itu yang perlu dinilai adalah dari pembangunan infrastruktur, kawasan, jalan, listrik kemudian air bersih, pengelolaan limbah dan lain sebagainya sehingga kawasan ini layak untuk dioperasikan," katanya.
Selain itu ada, kata dia, yang lebih penting lagi, yaitu pengelola KEK sudah bisa mengundang investor untuk masuk dan mengembangkan kegiatan yang ada di dalamnya. Jadi pelayanan untuk mengundang investor itu dan melayani investor itu sudah bisa dilakukan dengan kesiapan yang dilakukan.
Oleh karena itu, kata dia, untuk mendukung kesiapan operasinya ini, Dewan Nasional KEK dan Kementerian Perekonomian telah menetapkan salah satu dari pejabat Badan Pengusahaan (BP) Batam sebagai Pelaksana Tugas administrator di KEK. "Kenapa ini agak berbeda dengan yang lainnya, yang lainnya tersendiri, tapi ini dilekatkan ke BP Batam. Karena banyak hal, termasuk perihal lahan yang dalam penguasaan BP Batam, sehingga ada sinkronisasi untuk operasional di lapangan," katanya.
Ia menyebutkan Kemenko Perekonomian menginginkan pengembangan di KEK Nongsa adalah sebagai pusat industri digital. Salah satunya, yang sudah terealisasi adalah pusat data, dimana saat ini sudah ada tiga investor yang masuk dengan nilai investasi sebesar Rp2,6 triliun.
"Dan itu sudah mulai dikembangkan, sudah ada tiga investor dan tiga pengembangan pusat data, dua dari internasional dan satu dari pemerintah pusat," katanya.
"Pemerintah meletakkan pusat data nasionalnya di sini, jadi nasional punya tiga pusat data, salah satunya adalah di Nongsa. Dan ini sudah diserahterimakanlahannya oleh Menteri Komunikasi dan Informatika dan akan mulai dibangun awal Januari 2023. Sehingga kami harapkan pusat data nasional di akhir 2023 sudah mulai selesai dan dapat beroperasi," tambahnya.
Dengan sudah dapatnya KEK Nongsa beroperasi, Kemenko Perekonomian menargetkan pengelola agar dapat menciptakan lapangan kerja. "Saat ini nilai investasi pengembangan kawasan yang dilakukan pengelola maupun pelaku usaha yang sudah masuk itu sekitar Rp2,6 triliun. Targetnya adalah ini bisa menciptakan lapangan kerja baru. Lapangan yang sudah tersedia saat ini baru sebanyak 1.600 tenaga kerja yang sudah terserap dalam investasi ini," katanya.
"Kita harapkan ke depan dengan adanya pengembangan lebih besar, dengan investasi-investasi yang masuk, tentu tenaga kerja yang terserap akan lebih banyak lagi," ujar Elen menambahkan.