REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Periode penguncian atau lock up saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) telah selesai pada akhir November 2022 lalu. Hal tersebut pun berimbas pada pergerakan saham GOTO.
Selama lima hari beruntun, saham GOTO konsisten terkoreksi lebih dari enam persen dan menyentuh batas Auto Rejection Bawah (ARB). Sepanjang hari ini, GOTO terpangkas 6,38 persen ke level 132.
Dalam sepekan, saham GOTO telah melemah 28,65 persen menjauhi harga saat Initial Public Offering (IPO) yang berada di posisi 338. Penurunan tajam akhir-akhir ini membuat kinerja saham GOTO semakin buruk selama enam bulan terakhir.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna, mengatakan jatuhnya saham GOTO turut membebani pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal tersebut lantaran bobot GOTO yang cukup besar.
"Sejak lock up dicabut, saham GOTO mengalami tekanan jual hingga menyentuh ARB. Dampak atas penurunan saham GOTO berdampak terhadap penurunan IHSG," kata Nyoman, Jumat (2/12/2022).
Jika disimulasikan, Nyoman menjelaskan, per 28 November 2022 bobot GOTO pada IHSG mencapai 4,89 persen. Apabila GOTO turun hingga tujuh persen dalam saru hari perdagangan, maka efek terhadap penurunan IHSG dalam satu hari perdagagan Bursa sebesar 0,34 persen.
Selama delapan bulan sejak IPO pada April lalu, saham seri A GOTO dikunci untuk menjaga stabilitas harga. Ketentuan lock up juga berlaku bagi pemegang saham seri B dengan periode yang lebih lama yakni dua tahun sejak IPO.
Setelah berakhirnya masa lock up, jumlah saham minoritas GOTO yang bisa ditransaksikan melalui pasar reguler atau free float bakal bertambah. Bobot GOTO terhadap IHSG pun disebut akan sangat berpengaruh.