REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Strategi Indo-Pasifik Kanada yang baru menyerukan perubahan pada penyaringan investasi asing. Hal ini sebagai akibat dari kekhawatiran tentang perusahaan milik negara China, sebuah perkembangan yang terjadi kurang dari dua minggu setelah Presiden China Xi Jinping menguliahi Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di sela-sela pertemuan puncak kelompok negara 20 (G20).
Seperti dilansir dari laman Bloomberg, Senin (28/11/2022) pemerintah Trudeau akan merevisi Undang-Undang Investasi Kanada, undang-undang utama yang mengatur investasi asing, untuk menambahkan ketentuan baru guna melindungi infrastruktur, sumber daya, teknologi, rantai pasokan, dan kekayaan intelektual negara, menurut dokumen strategi yang akan dirilis Minggu.
Dokumen tersebut, salinan awal yang dilihat oleh Bloomberg, tidak menguraikan amandemen khusus terhadap undang-undang tersebut, tetapi mengatakan Kanada akan bertindak. Ini adalah bagian dari pendekatan baru negara itu terhadap China, yang digambarkan oleh pemerintah Trudeau sebagai kekuatan global yang semakin mengganggu yang mengabaikan aturan dan norma internasional.
“Kita perlu memastikan bahwa kita melindungi keamanan nasional kita, titik. Tujuan membuka kembali tindakan ini benar-benar untuk memastikan bahwa kami memiliki pendekatan yang jauh lebih transparan dan membawa prediktabilitas,” kata Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly.
Kanada telah bergerak untuk membatasi investasi China beberapa mineral penting, memerintahkan perusahaan China untuk melakukan divestasi dari tiga penjelajah lithium junior pada awal November.
Investasi asing langsung China di Kanada mencapai 21 miliar dolar Kanada (15,7 miliar dolar AS) pada 2021, sementara investasi langsung Kanada di China berada di atas 14 miliar dolar Kanada.