REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk bersama anak perusahaannya membantu evakuasi dan memberikan pertolongan kepada korban terdampak bencana gempa di Cianjur, Jawa Barat. Tim Reaksi Cepat (TRC) dari PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa, Semen Indonesia bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur dan masuk dalam tim penyelamat. Tim membantu melakukan evakuasi dan memberikan pertolongan kepada para korban, serta memberikan asesmen terkait kebutuhan di lokasi bencana.
Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Vita Mahreyni mengatakan hal itu sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir kepada perusahaan-perusahaan BUMN untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak gempa.
"SIG berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Satgas BUMN dan pihak terkait lainnya untuk bersinergi dalam penyaluran bantuan agar tersebar merata ke seluruh wilayah dan masyarakat terdampak," ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (25/11/2022).
Selain TRC, Semen Indonesia juga memberikan bantuan paket sembako dan kebutuhan pokok lainnya. Paket sembako berisi lima kilogram beras, satu liter minyak goreng, delapan pcs mie instan, empat pcs biskuit, dan satu pcs selimut.
Unit usaha Semen Indonesia, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk juga memberikan bantuan paket sembako, selimut, senter, popok dan pembalut wanita, kaos kaki, makanan siap saji dan makanan bayi, pispot, terpal ukuran 4x6, serta paket obat-obatan.
Tim Satgas BUMN Jawa Barat Tatang Kusdiana mengatakan bantuan yang diberikan oleh SIG dan BUMN lain akan ditampung di posko Satgas BUMN, kemudian didistribusikan ke seluruh lokasi terdampak dan operasional dapur umum. Bantuan dari Semen Indonesia dan BUMN lain diharapkan dapat meringankan beban masyarakat.
"Kami akan memaksimalkan proses pendistribusiannya agar diterima dengan merata seluruh lokasi terdampak. Semoga bantuan ini dapat memenuhi kebutuhan mereka selama dalam masa pengungsian. Gempa mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak dan retak, sehingga warga memilih untuk mengungsi di tenda dan posko mengantisipasi adanya gempa susulan," ucapnya.