Selasa 22 Nov 2022 09:45 WIB

IHSG Dibuka Hijau, 6 Saham Ini Raih Rekomendasi Cuan dari Analis

Analis BNI Sekuritas beri rekomendasi saham beberapa jenis seperti ADRO dan ANTM

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Selasa (22/11). IHSG naik ke level 7.108,83 setelah ditutup terkoreksi pada perdagangan kemarin.  Analis BNI Sekuritas beri rekomendasi saham beberapa jenis seperti ADRO dan ANTM
Foto: Republika/Prayogi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Selasa (22/11). IHSG naik ke level 7.108,83 setelah ditutup terkoreksi pada perdagangan kemarin. Analis BNI Sekuritas beri rekomendasi saham beberapa jenis seperti ADRO dan ANTM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Selasa (22/11). IHSG naik ke level 7.108,83 setelah ditutup terkoreksi pada perdagangan kemarin. 

BNI Sekuritas memproyeksi IHSG berpeluang mengalami penurunan terbatas namun masih dalam pola konsolidasi pada perdagangan hari ini. Ini tercermin dari pola bull flag & closed di atas 5 day MA. 

Menurut Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar, IHSG masih berada dalam trend bullish selama di atas 6.995. Secara teknikal, Indikator MACD bullish, Stochastic bullish, di atas support 6.980, candle dark cloud cover

Menurut Andri, IHSG masih berpeluang rebound dengan target 7.091, 7.135, 7.250 jika bisa di tutup harian di atas 6.980. Namun jika gagal mencapai target, indeks rawan menuju 6.958/6.894. 

“Level resistance hari ini berada di 7.085, 7.135, 7.178,  7.225 dengan support 7.048, 7.015, 6.962, 6.917. Adapun perkiraan range di rentang 7.010 - 7.110,” tulis Andri dalam riset, Selasa (22/11).

IHSG melemah 0,27 persen ke level 7.063,25 pada perdagangan Senin (21/11). Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan, indeks bursa regional Asia Pasifik mengalami penurunan di tengah kekhawatiran kasus Covid-19 di China.

Cina mempertahankan loan prime rate untuk 1 tahun dan 5 tahun, sesuai perkiraan. Hong Kong melaporkan inflasi sebesar 1,8 persen year-on-year (YoY) pada Oktober 2022, di bawah perkiraan.

Dari Amerika Serikat (AS), Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,13 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi 0,39 persen. Sementara indeks Nasdaq mencatat penurunan lebih dalam sebesar 1,09 persen. 

Investor khawatir bila China akan kembali meningkatkan pembatasan Covid-19 setelah melaporkan kematian akibat virus tersebut. Mereka juga mencari tanda-tanda selanjutnya dari Federal Reserve mengenai kenaikan suku bunga di masa depan. 

Berikut merupakan enam saham yang direkomendasikan BNI Sekuritas untuk hari ini:

1. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

Resistance : Rp3.750, Rp3.850, Rp3.940, Rp4.020. 

Support: Rp3.690, Rp3.610, Rp3.500, Rp3.440.

Rekomendasi: BUY IF BREAK Rp3.690, target Rp3.750, Rp3.850. Stop loss di bawah Rp3.560.

2. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)

Resistance : Rp1.450, Rp1.480, Rp1.540, Rp1.580. 

Support: Rp1.350, Rp1.310, Rp1.245, Rp1.140. 

Rekomendasi: BUY IF BREAK Rp1.400, target Rp1.450, Rp1.500. Stop loss di bawah Rp1.340.

3. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

Resistance : Rp9.900, Rp10.050, Rp10.250, Rp10.450. 

Support: Rp9.775, Rp9.550, Rp9.350, Rp9.200. 

Rekomendasi: BUY Rp9.700- Rp9.800, target Rp9.900, Rp10.250. Stop loss di bawah Rp9.500.

4. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN)

Resistance : Rp175, Rp180, Rp184, Rp189.

Support: Rp165, Rp162, Rp159, Rp155. 

Rekomendasi: BUY Rp167- Rp170, target Rp175- Rp180. Stop loss di bawah Rp155.

5. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Resistance : Rp1.980, Rp2.010, Rp2.060, Rp2.160. 

Support: Rp1.940, Rp1.910, Rp1.860, Rp1.760.

Rekomendasi: BUY Rp1.950- Rp1.955, target Rp2.000, Rp2.025. Stop loss di bawah Rp1.900.

6. PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)

Resistance : Rp1.100, Rp1.125, Rp1.155, Rp1.195. 

Support: Rp1.065, Rp1.035, Rp1.000, Rp955. 

Rekomendasi: AKUMULASI BUY target Rp1.125, Rp1.140. Stop loss di bawah Rp1.000.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement