Selasa 15 Nov 2022 10:25 WIB

Buka Forum KTT G20, Presiden Jokowi Singgung Soal Kelangkaan Pupuk

Presiden Jokowi menekankan agar persoalan pupuk tidak disepelekan.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Nidia Zuraya
Presiden Indonesia Joko Widodo, tengah, berbicara selama KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Selasa, 15 November 2022. (AP Photo/Dita Alangkara, Pool)
Foto: AP
Presiden Indonesia Joko Widodo, tengah, berbicara selama KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Selasa, 15 November 2022. (AP Photo/Dita Alangkara, Pool)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di The Apurva Kempinski Bali, Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022). "Para pemimpin. Selamat pagi, hari ini saya nyatakan KTT G20 dibuka," kata Presiden Joko Widodo mengawali pembukaan KTT G20, di Bali, Selasa (15/11/2022).

Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan selamat datang kepada para pemimpin negara-negara G20 dan para delegasi yang hadir di lokasi pertemuan, yang kehadirannya sebelumnya telah disambut langsung satu per satu oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Juga

Presiden kemudian langsung menjelaskan sejumlah persoalan yang saat ini menjadi masalah dunia, dan perlu menjadi perhatian dalam KTT G20, salah satunya soal pupuk. Kepala Negara menekankan agar persoalan pupuk tidak disepelekan, karena jika tidak segera diambil langkah konkret, agar persediaan tercukupi dan harga terjangkau, maka tahun 2023 akan menjadi tahun yang begitu suram.

Krisis dapat semakin memburuk menjadi krisis pasokan pangan, karena kelangkaan dan mahalnya harga pupuk dapat meningkatkan harga pangan di berbagai belahan dunia. "Bagi 48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan tertinggi, akan menjadi kondisi yang sangat serius," terang Jokowi.

Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa mata seluruh dunia tertuju pada Forum G20, sehingga KTT G20 harus berhasil dilaksanakan dan tidak boleh mengalami kegagalan. "Namun keberhasilan hanya dapat tercapai apabila kita semua tanpa terkecuali berkomitmen bekerja keras menyisihkan perbedaan-perbedaan untuk menghadirkan sesuatu yang konkret yang bermanfaat bagi dunia," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement