Kamis 10 Nov 2022 20:04 WIB

Erick Thohir Bangga Jadi Pengusaha, Ini Alasannya

Erick menyebut jumlah pengusaha berbanding lurus dengan kemajuan suatu negara.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) memberikan sambutan bersama dengan narasumber  Ekonom Dradjad Wibowo (kiri) dan Mantan Pebulu Tangkis Nasional Greysia Polii ( kanan) dalam peluncuran buku biografi berjudul (Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir di Indonesia International Book Fair (IIBF) 2022, JCC, Senayan , Jakarta, Kamis (10/11/2022). Pelucuran buku setebal sekitar 160 halaman tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat publik, atlet hingga para direksi BUMN. Buku ini menceritakan perjalanan hidup Erick Thohir sejak bangku sekolah hingga sekarang menjabat sebagai menteri BUMN. Republika/Prayogi.
Foto: Republika/Prayogi
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) memberikan sambutan bersama dengan narasumber Ekonom Dradjad Wibowo (kiri) dan Mantan Pebulu Tangkis Nasional Greysia Polii ( kanan) dalam peluncuran buku biografi berjudul (Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir di Indonesia International Book Fair (IIBF) 2022, JCC, Senayan , Jakarta, Kamis (10/11/2022). Pelucuran buku setebal sekitar 160 halaman tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat publik, atlet hingga para direksi BUMN. Buku ini menceritakan perjalanan hidup Erick Thohir sejak bangku sekolah hingga sekarang menjabat sebagai menteri BUMN. Republika/Prayogi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan sebuah kebanggaan bagi dirinya dapat menjadi entrepreneur atau pengusaha. Erick menyebut pengusaha memiliki kontribusi besar bagi penciptaan lapangan kerja dan perekonomian bangsa.

"Saya selalu bangga sebagai seorang entrepreneur," ujar Erick saat peluncuran buku biografi berjudul '(Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir' di JCC, Jakarta, Kamis (10/11/2022).

Baca Juga

Erick menyebut jumlah pengusaha berbanding lurus dengan kemajuan suatu negara. Oleh karena itu, Erick mengaku berkomitmen mendorong peningkatan pengusaha-pengusaha baru.

"Karena dalam membangun sebuah bangsa, kita bisa lihat negara-negara maju itu saat jumlah pengusahanya banyak, kurang lebih seperti Singapura itu sembilan persen dari total penduduk, kalau kita itu masih tiga persen," ucap dia.

Erick mengatakan pertumbuhan pengusaha baru menjadi syarat untuk Indonesia sebagai negara maju. Dia menilai peningkatan jumlah pengusaha akan berperan besar dalam pertumbuhan lapangan kerja yang pada akhirnya mengerek pertumbuhan ekonomi bangsa.

"Oleh karena itu, dari pihak swasta, perusahaaan-perusahaan yang kecil-kecil itu juga jadi sumber penyerapan tenaga kerja, jadi kita harus bisa mendorong sebanyak-banyaknya," kata Erick menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement