Senin 07 Nov 2022 16:05 WIB

Pupuk Kaltim Lindungi Sumber Mata Air di Festival Medhayoh

Ini menjadi komitmen perusahaan dalam menjaga lingkungan dari perubahan iklim.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim)  mendukung Medhayoh Fest yang digelar Ademos Indonesia dengan tajuk
Foto: Pupuk Kaltim
PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) mendukung Medhayoh Fest yang digelar Ademos Indonesia dengan tajuk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) atau PKT mendukung Medhayoh Fest yang digelar Ademos Indonesia dengan tajuk "Tilik Dulur, Icip Dhapur, Monggo Nandur" di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, Jawa Timur, pada Sabtu (5/11/2022) dan Ahad (6/11/2022). Komisaris Pupuk Kaltim Sigit Hardwinarto mengatakan hal ini menjadi komitmen perusahaan dalam menjaga lingkungan dari perubahan iklim serta turut serta dalam memuliakan sumber mata air.

Dalam acara tersebut terdapat empat panggung dan pertunjukan di sepanjang area festival yang menyajikan beragam seni pertunjukan, musik, aneka kuliner, pangan lokal, workshop seni sebagai experience untuk pengunjung, ragam tradisi ndeso, dan yang tak kalah menarik adalah rangkaian penanaman pohon secara serentak di 42 titik sumber mata air yang tersebar di Bojonegoro. Medhayoh Fest dibuka dengan penanaman pohon beringin di salah satu titik mata air, yakni Sumur Kijing.

Baca Juga

Sigit menilai Medhayoh Fest menjadi titik pemahaman ada hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia dan manusia dengan alam. Hal itu dapat dilihat dengan jargon yang diusung yakni "Tilik Dulur, Icip Dapur, Ayo Nandur".

"Kata-katanya sederhana namun maknanya dalam sekali, yang paling penting ayo nandur (menanam) itu sudah menjadi slogan dari presiden hingga jajaran ke bawah, mulailah menanam, menanam dan menanam," ujar Sigit dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (7/11/2022).

Sigit berharap dengan banyaknya pohon yang ditanam cakupan tutupan hutan akan terpenuhi dan memberikan keseimbangan antara bangunan dan luas hutan. Ia juga mengungkapkan, bahwa selain pohon yang dapat menyimpan cadangan air, juga bisa dikembangkan dengan pohon yang bisa berbuah.

"Tanaman yang multifungsi, biasanya tanaman buah-buahan seperti nangka sebab cocok untuk ditanam disekitar mata air, karena tajunya bagus dan akarnya cukup dalam," lanjut Sigit.

Sigit berharap penanaman pohon ini juga dapat memberikan manfaat bagi masa depan. Sigit menyebut keberhasilan di Bojonegoro ini dapat diperluas ke Pasuruan dan kabupaten lain.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement