Selasa 01 Nov 2022 22:48 WIB

Pengusaha Kuliner Optimistis Mampu Lewati Ancaman Krisis Pangan

Pengusaha kuliner yakin krisis global 2023 tidak akan separah dampak PPKM

Rep: Novita Intan / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pengemudi ojek daring menunggu pesanan makanan di sebuah restoran di Malang. Perkumpulan Pengusaha Kuliner Indonesia mendukung upaya pemerintah untuk menekan laju inflasi, terutama menjaga harga bahan-bahan pangan yang terkait dengan pasokan bahan bisnis kuliner. Apkulindo meyakini dampak resesi global bisnis kuliner tidak separah masa-masa PSBB atau PPKM.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Pengemudi ojek daring menunggu pesanan makanan di sebuah restoran di Malang. Perkumpulan Pengusaha Kuliner Indonesia mendukung upaya pemerintah untuk menekan laju inflasi, terutama menjaga harga bahan-bahan pangan yang terkait dengan pasokan bahan bisnis kuliner. Apkulindo meyakini dampak resesi global bisnis kuliner tidak separah masa-masa PSBB atau PPKM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musyawarah Nasional Perkumpulan Pengusaha Kuliner Indonesia, Apkulindo, telah mengukuhkan Masbukhin Pradhana sebagai Ketua Umum periode 2022-2025 menggantikan Bedi Zubaedi. Munas Apkulindo yang diikuti oleh tujuh perwakilan Pengurus Wilayah yang sudah terbentuk, DKI Jakarta, Jabar, Banten, Kalimantan Timur, Yogyakarta, dan Jawa Tengah.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno mengatakan pengusaha kuliner diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia. “Munas Apkulindo juga memberikan tugas kepada kepengurusan baru untuk melanjutkan pembentukan pengurus wilayah di seluruh provinsi di Indonesia serta memperkuat daya saing para pelaku usaha kuliner agar siap menghadapi dampak krisis global melalui pelatihan-pelatihan,” ujarnya, Selasa (1/11/2022).

Apkulindo juga mendukung upaya pemerintah untuk menekan laju inflasi, terutama menjaga harga bahan-bahan pangan yang terkait dengan pasokan bahan bisnis kuliner. Apkulindo meyakini dampak resesi global bisnis kuliner tidak separah masa-masa PSBB atau PPKM. 

Masbukhin yang juga pemilik rumah makan Bakso Sapi'i, mengatakan, pihaknya telah melewati dua tahun pandemi yang sangat parah dampaknya bagi restoran, cafe dan rumah makan sampai  yang terparah tidak boleh buka. “Kalau ada kenaikan harga atau daya beli menurun, semoga masih bisa kita atasi,” ucapnya.

Optimisme para pelaku usaha kuliner ini tersirat dalam banyaknya peserta Apkulindo Academy II yang diselenggarakan selama tiga hari setelah Munas berlangsung. Ketua Panitia, Redia Frisna, menambahkan Apkulindo Academy kedua dalam kondisi habis Pandemi dan berita akan ada resesi global yang bertubi-tubi namun ternyata yang ikut banyak, berjumlah 53 orang berasal dari tujuh wilayah Apkulindo ditambah dari Nusa Tenggara Barat dan Bengkulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement