REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang perdagangan hari ini, ditutup melemah sebesar 4 poin atau 0,06 persen ke level 7.043. Sektor keuangan mengalami pelemahan terdalam dan diikuti infrastruktur.
Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan IHSG kembali melanjutkan pelemahan di tengah pasar saham Asia yang mayoritas menguat. Hang Seng bahkan berakhir naik signifikan sebesar 1 persen.
"Ekspektasi bahwa The Fed cenderung dovish di tengah potensi resesi tahun depan turut memberikan sentimen tak hanya pada IHSG, namun juga indeks global," tulis Pilarmas Investindo dalam risetnya, Rabu (26/10).
Di sisi lain, imbal hasil acuan 10 tahun surat utang menunjukan penurunan. Pilarmas Investindo Sekuritas melihat bahwa pelaku pasar dan investor masih menunjukan sikap yang variatif.
Pada saat yang sama, harga minyak mengalami pelemahan. Indeks minyak Brent dan WTI berada di level 93 dolar AS hingga 85 dolar AS per barel dengan adanya potensi resesi.
"Hal tersebut juga turut mempengaruhi prospek saham perbankan ke depan. Terlebih, kenaikan suku bunga agresif The Fed saat ini memberikan kekhawatiran penurunan demand kredit perbankan," sebut riset.
Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak melemah. Saham–saham yang mendominasi penguatan diantaranya GOTO, EMTK, UNTR, BUKA, dan CPIN. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya BBCA, BBRI, ASII, BBNI dan ARTO.