REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Ketua Eksekutif dari Tony Blair Institute for Global Change dan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengunjungi ruang pameran yang menampilkan inovasi-inovasi hijau oleh sejumlah BUMN.
Dalam kesempatan tersebut, turut serta Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury dan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo. Pahala menyampaikan, PLN, Pertamina, dan Mining Industri Indonesia (MIND ID) memiliki inisiatif di bidang energi dalam upaya penurunan emisi karbon.
"Tiga perusahaan di bidang energi dan pertambangan. Kita punya inisiatif yang lengkap terkait energi, termasuk membangun sistem yang inovatif," ujar Pahala ketika mendampingi rombongan saat mengunjungi stan PLN, di Bali Nusa Dua Convention Center, Senin (17/10).
Selain PLN, ucap Pahala, Pertamina juga berupaya untuk mewujudkan Net Zero Emission pada 2060. Pada fase pertama (2022-2025), Pahala katakan, Pertamina menargetkan pengurangan emisi karbon sebesar 3 juta tCO2e, fase kedua (2026-2030) pengurangan sebesar 11 juta tCO2e, dan fase ketiga (2031-2060) pengurangan sebesar 27 juta tCO2e.
"Dua pilar yang diusung Pertamina yakni dekarbonisasi aktivitas bisnis dan pengembangan bisnis hijau," lanjut Pahala.
Pahala menyampaikan MIND ID yang beranggotakan PT Inalum (Persero), PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, dan PT Timah Tbk pun menetapkan target penurunan emisi sebesar 1 persen pada 2022. Pahala menyebut komitmen ini merupakan representasi upaya perusahaan menurunkan emisi dari sektor energi dan Industrial Process and Product Uses (IPPU) sebesar 15,8 persen pada 2030 dan mendukung aspirasi net zero emission pemerintah pada 2060.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi pemakaian batu bara pada pembangkit listrik. Ia mengungkapkan, PLN telah menghapus 2 Giga Watt (GW) penggunaan batu bara dari pembangkit listrik. Selain itu, sebesar 1,1 GW batu bara digantikan dengan energi terbarukan, dan 1 GW digantikan dengan gas bumi.
"Tidak hanya itu, Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional adalah yang paling agresif, sebanyak 51,6 persen berasal dari energi terbarukan," ujar Darmawan.
Dalam pameran itu, diperlihatkan pula alat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SKPLU). PLN telah berpartisipasi dalam pembangunan SPKLU sebesar 43 persen dari total SPKLU nasional untuk percepatan pertumbuhan EV di Indonesia. Saat ini PLN telah memiliki 150 unit SPKLU di 120 lokasi.
Pada 2022, kata Darmawan, PLN akan melakukan penambahan pembangunan SPKLU PLN sebanyak 110 unit yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari target tersebut, sebanyak 70 unit SPKLU dibangun untuk mendukung gelaran KTT G20 di Bali, sedangkan 40 unit lagi tersebar di seluruh Indonesia.