Ahad 16 Oct 2022 17:11 WIB

Wamen BUMN: Kendaraan Listrik Hemat Biaya Rp 1 Juta Hingga Rp 1,5 Juta

Untuk kebutuhan KTT G20, pemerintah menyiapkan 66 SPKLU.

Kendaraan listrik. Ilustrasi.
Foto: Carscoops
Kendaraan listrik. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Wakil Menteri (Wamen) BUMN I Pahala Nugraha Mansury menyatakan penggunaan kendaraan listrik bagi masyarakat dapat menghemat biaya operasional sekitar Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta per tahun. Hal itu dikatakannya saat meninjau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Bali Selatan, Denpasar, Bali, Ahad (16/10/2022).

Selain membawa keuntungan bagi masyarakat, lanjutnya, pemerintah juga akan mendapatkan manfaat dalam bentuk penghematan sebesar Rp 1 juta sampai dengan Rp 1,5 juta per tahunnya dengan asumsi rata-rata masyarakat mengisi BBM kurang lebih sekitar enam liter per minggu.Dia mengatakan program penggunaan kendaraan listrik merupakan salah satu dari lima inisiatif pemerintah di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk bisa melakukan transisi energi, salah satunya dengan membangun ekosistem kendaraan listrik.

Baca Juga

"Jadi, masyarakatnya mendapatkan manfaat, pemerintah juga mendapatkan manfaat. Secara keseluruhan dapat menurunkan emisi dan PLN pun sebagai penyedia listrik tentunya juga akan mendapatkan manfaat karena permintaan untuk listrik tentunya akan meningkat," kata dia.

Dia berharap pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Denpasar baik dari sisi infrastrukturnya yaitu dalam bentuk SPKLU, maupun pengembangan fasilitas produksi motor listrik bisa ditingkatkan mengingat kemampuan Indonesia dalam memproduksi motor listrik memang terbatas.Dia juga memastikan pemerintah terus mendorong pihak-pihak yang memiliki minat terhadap pembangunan ekosistem Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) alias Battery Swapping Station (BSS) sebanyak mungkin .

Pahala menilai pembangunan SPKLU di Denpasar sudah sangat baik untuk memberikan pelayanan dan kemudahan bagi masyarakat pengguna kendaraan listrik."Saat ini juga kita menyaksikan sendiri bagaimana fast charging station yang dibangun oleh PLN di sini, juga sudah bisa menggunakan aplikasi PLN Mobile dan juga pembayarannya juga sangat mudah," kata dia.

Pahala Mansury juga mengatakan pembangunan SPKLU sangat potensial, selain untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik, juga meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam hal pengisian listrik kendaraan, dengan tiga pilihan penyediaan SPKLU mulai dari medium charging, fast charging, hingga ultra fast charging.Untuk kebutuhan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 sendiri total ada 66 SPKLU untuk mendukung operasional 936 unit mobil listrik, 30 unit bus listrik, dan 290 unit motor listrik selama kegiatan tersebut di Nusa Dua, pada15-16 November 2022.

Sementara itu Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan dalam pengerjaan proyek strategis pengembangan kendaraan listrik, pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak seperti perbankan, perkantoran, mal hingga kedai kopi."Jadi kami membangun SPKLU itu dari kami tidak punya akses ke lokasi strategis, makanya kami kerja sama dengan pihak-pihak lain seperti perbankan, kantor-kantor, mal hingga kedai kopi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement