Jumat 14 Oct 2022 22:47 WIB

OBAT Apps Gandeng Universitas Muhammadiyah Dorong Kemajuan Teknologi

Kerja sama Universitas Muhammadiyah OBAT diharapkan sokong jurusan Farmasi UMBJM

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
OBAT Apps dan Asosiasi Pendidikan Farmasi Indonesia (APDFI) telah menandatangani nota kesepahaman tentang pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Pintar Akreditasi bagi kampus Diploma Farmasi di Indonesia.
Foto: istimewa
OBAT Apps dan Asosiasi Pendidikan Farmasi Indonesia (APDFI) telah menandatangani nota kesepahaman tentang pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Pintar Akreditasi bagi kampus Diploma Farmasi di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aplikasi belajar farmasi besutan PT Obat Inovasi Indonesia, OBAT Apps bekerja sama dengan pengurus Program Studi Farmasi, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin terkait kemajuan teknologi. Adapun kerja sama ini memiliki jangka waktu tiga tahun.

Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Andika mengatakan kerja sama ini diharapkan membawa perubahan positif bagi jurusan Farmasi UMBJM. 

“Salah satunya yaitu memperoleh predikat baik sekali khusus program studi S1 Farmasi oleh Badan Akreditasi Nasional- Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada bulan ini,” ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (14/10/2022).

Menurutnya kerja sama ini bertujuan juga untuk mengoptimalkan farmasi klinis berbasis komunitas, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Pada status akreditasi tersebut pihaknya telah menggunakan aplikasi OBAT Apps khusus pembelajaran online selama pandemi, hingga mengikuti acara pertukaran mahasiswa dan dosen dalam rangkaian mobility program. 

Sementara itu Dekan Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Risya Mulyanimenambahkan   OBAT Apps dan prodi D3 Farmasi bisa bersama-sama mensupport proses pembelajaran terhadap materi maupun soft skills. Menurut Ashari, peningkatan kualitas sumber daya manusia khusus tenaga kefarmasian tidak hanya dibebankan pada mahasiswa saja, tetapi juga perlu dilakukan oleh seluruh civitas akademik. 

“Kami mempersiapkan sumber daya manusia serta sistem pembelajaran secara komprehensif,” ucapnya.

Selain itu, kedua belah pihak ini berharap kerja sama yang dilakukan menginjak tahun keempat ini dapat membuka peluang-peluang baru bagi program studi Farmasi baik pada jenjang D3 maupun S1.

“Ke depan kami berharap agar bisa terus berbenah meningkatkan kualitas pembelajaran farmasi. Misalnya saja mencapai target kelulusan Uji Kompetensi Tenaga Teknik Kefarmasian (UKTTK) menjadi 100 persen,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement