Kamis 13 Oct 2022 12:14 WIB

Jokowi Minta Menko Luhut Amankan Realisasi Investasi

Jokowi berharap Menko Luhut atasi persoalan yang hambat investasi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto bersiap memberikan pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 63 dan 64 Lemhanas Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto bersiap memberikan pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 63 dan 64 Lemhanas Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengamankan realisasi investasi di Indonesia. Ia ingin agar komitmen investasi dari para investor benar-benar terlaksana di lapangan.

“Saya titip ini di Menko Marinves, Menteri Investasi ini betul-betul realisasi dari investasi itu betul-betul nyata dan riil di lapangannya ada,” kata Jokowi saat Sidang Kabinet Paripurna yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, dikutip Kamis (13/10).

Ia juga meminta, sekecil apapun persoalan di lapangan yang menghambat investasi dapat diselesaikan. Jokowi mengatakan, investasi yang ada harus dijaga karena saat ini sulit untuk menarik investor menanamkan modalnya di dalam negeri di tengah krisis global.

“Karena itu, darah segar baru capital inflow yang masuk ke negara kita, uang yang masuk ke negara kita dan itu harus kita butuh hargai betul. Karena sekarang sulit untuk mencari investasi mencari uang untuk kita ajak masuk,” ucapnya.  

Lebih lanjut, dalam arahannya, Jokowi meminta para menko memperkuat konsolidasi antarkementerian dan lembaga dalam menghadapi masalah perlambatan ekonomi dunia, krisis pangan, energi, dan juga keuangan.

“Nanti beberapa menteri dan menko akan saya ajak berbicara yang berkaitan dengan stress test, sampai seberapa jauh kekuatan kita kalau badainya itu datang, baik yang berkaitan dengan currency, dengan kurs, yang berkaitan dengan inflasi, yang berkaitan dengan growth, yang berkaitan dengan pangan kita, energi kita,” ujarnya.

Selain itu, Jokowi menginstruksikan jajarannya menyiapkan antisipasi apabila situasi global semakin memburuk dan berdampak pada perekonomian nasional. Semua persiapan harus dikalkulasikan dengan baik untuk mengantisipasi dampak yang akan terjadi di dalam negeri.

“Semuanya harus kita tes betul sampai plan A, plan B, plan C, plan D, semuanya harus ada, plan E, semuanya. Yang paling buruk, yang buruk, semuanya harus kita hitung semuanya, sehingga sekali lagi, situasi makin memburuk dan antisipasi dampak di domestik ini harus betul-betul disiapkan,” kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement