REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan menggelar sosialisasi keadaan darurat dan simulasi evakuasi kepada masyarakat terdekat dari Kilang Balongan.
Kegiatan berlangsung di gedung Patra Ayu Perumahan Bumi Patra Indramayu, Senin (10/10). Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI RU 6 Balongan, Imam Rismanto, menyampaikan, sosialisasi itu diadakan guna menyampaikan kepada warga terkait sirine yang telah dipasang di empat titik. Yakni, di Blok Wisma Jati Desa Sukaurip, Blok Kesambi Desa Balongan, Desa Majakerta dan di Jetty Propylene.
Imam menjelaskan, sosialisasi itu juga bertujuan untuk mengedukasi warga mengenai bunyi sirine. Apabila mendengar sirene berbunyi selama tiga menit secara terus menerus dengan jeda sepuluh detik, maka tandanya sedang terjadi keadaan darurat.
Untuk itu, kata Imam, dalam sosialisasi itu juga dijelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan jika terjadi keadaan darurat. Di antaranya, tidak panik, memastikan kompor tidak menyala apabila sedang memasak, mencabut regulator dan memastikan peralatan listrik seluruhnya dalam keadaan off sebelum meninggalkan rumah.
Selain itu, mengunci rumah serta keluar mengikuti jalur evakuasi dan titik kumpul yang sudah ditentukan. Lebih lanjut Imam menyampaikan, selain sosialisasi, kegiatan simulasi juga akan dilakukan pada 25 Oktober mendatang yang akan melibatkan pihak eksternal.
Sementara itu, Rudi Hermawan selaku Section Head Emergency and Insurance HSSE RU VI, menyampaikan, nantinya sirine keadaan darurat itu akan dinyalakan setiap tiga bulan sekali. Yakni, setiap Jumat pukul 06.30 WIB. Hal itu dilakukan juga sebagai pengetesan dan pengecekan rutin sirine dalam keadaan baik dan bisa aktif sesuai fungsinya.
"Setelah sosialiasi dan simulasi kami harap masyarakat sekitar menjadi paham apabila terjadi keadan darurat dan langkah-langkah evakuasi yang harus dilakukan," tandas Rudi.