REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melalui BSI Prioritas mendukung pagelaran peragaan busana BASUNDARI: Kala di Wedari, kolaborasi Ayu Dyah Andari dengan BT Batik Trusmi. Kerja sama ini merupakan dukungan dan layanan perbankan syariah yang mampu mendorong tumbuhnya Islamic Ecosystem di Indonesia.
Keikutsertaan BSI dalam event ini juga dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional. Direktur Compliance dan Human Capital BSI Tribuana Tunggadewi mengatakan Bank Syariah Indonesia berkomitmen untuk terus memfasilitasi layanan pasar muslim fesyen yang terus bertumbuh.
"BSI terus berupaya menjadi bagian dalam mendorong integrasi halal value chain," katanya dalam keterangan pers, Senin (3/10/2022).
Upaya integrasi ini adalah bentuk pengembangan ekonomi syariah melalui penguatan yang berfokus pada enam klaster atau sektor industri potensial. Antara lain makanan-minuman, pariwisata halal, fesyen muslim, media-rekreasi halal, farmasi-kosmetik halal, dan energi halal.
Fesyen muslim merupakan salah satu sub sektor ekonomi kreatif yang dalam beberapa tahun ini mengalami peningkatan pesat. Sektor tersebut semakin menjadi andalan bagi ekonomi kreatif Indonesia.
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, konsumsi busana muslim di Indonesia mencapai 20 miliar dolar AS atau setara Rp 286,9 triliun dengan laju pertumbuhan 18,2 persen per tahun. Tribuana mengatakan BSI terus berupaya meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di berbagai sektor yang dibangun dalam ekosistem halal.
"Sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat tanpa terkecuali," katanya.
BSI berkomitmen untuk selalu terbuka dan bekerja sama dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusifitas dengan berbagai pihak. BSI mendukung ekonomi kreatif juga untuk menjadi lebih kuat, salah satunya lewat sinergi dengan kreator dan desainer lokal.