REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengajak pelaku usaha untuk menggenjot ekspor aluminium dengan memanfaatkan sejumlah perjanjian dagang Indonesia dengan negara-negara mitra yang telah disepakati. Lewat perjanjian dagangm perluas pasar ekspor bagi industri Tanah Air sangat terbuka.
“Pemerintah mencoba membuka pasar baru sebagai negara tujuan ekspor produk-produk Indonesia. Kami sudah buatkan jalan tolnya agar mudah mengekspor ke negara-negara mitra dagang Indonesia. Upaya ini yang kami lakukan untuk membantu pelaku usaha agar dapat menyerbu pasar dunia,” kata Zulkifli saat melepas ekspor aluminium PT Maspion Group dari Surabaya, seperti dikutip dalam Siaran Pers, Kamis (29/9/2022).
Sebanyak 22 kontainer produk aluminium diekspor oleh perusahaan dengan nilai 1,2 juta dolar AS ke enam negara. Di antaranya Amerika Serikat, Australia, Inggris, Selandia Baru, Belgia, dan Vietnam. Adapun ekspor tersebut bertepatan dengan tercapainya ekspor ke-100 ribu kontainer berbagai produk Maspion ke pasar global.
Pihaknya mengapresiasi Maspion sebagai salah satu industri besar nasional padat karya yang tidak hanya memproduksi untuk pemenuhan pasar lokal, tetapi juga berorientasi ekspor.
Adapun, capaian kinerja perdagangan nasional tidak terlepas dari peran pelaku usaha Indonesia yang terus mengekspor ke negara mitra dagang. "Oleh karena itu, pemerintah harus mendukung usaha yang strategis seperti ini melalui peraturan-peraturan yang dapat mendorong kinerja ekspor,” ungkapnya.
Zulhas menuturkan, saat ini mulai banyak permintaan aluminium ekstrusi yang bisa dimanfaatkan sebagai material bangunan, tangga aluminium, komponen printer, hingga frame panel surya.
Tercatat sepanjang 2021, Indonesia berada di urutan ke-24 sebagai negara eksportir aluminium ekstrusi dengan pangsa pasar sebesar 1,02 persen. Pada 2021, nilai ekspor aluminium ekstrusi Indonesia tercatat sebesar 212,77 juta dolar AS atau tumbuh sebesar 39,91 persen dibandingkan nilai ekspor pada tahun 2020 yang mencapai nilai 152,08 juta dolar AS.
Sementara itu, pada periode Januari–Juli 2022, ekspor produk aluminium ekstrusi Indonesia tumbuh signifikan sebesar 26,97 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Beberapa negara tujuan ekspor aluminium ekstruksi Indonesia juga mengalami pertumbuhan nilai dengan signifikan.
Pada periode Januari–Juli 2022, lima negara dengan kenaikan signifikan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Yakni Jerman yang naik 4.343,00 persen, Italia naik 1.407,50 persen, Spanyol naik 236,26 persen, Inggris naik 171,28 persen), dan Australia meningkat 81,53 persen).
“Hal ini menunjukkan kinerja ekspor aluminium ekstrusi Indonesia ke dunia terus meningkat secara nilai dan mampu memanfaatkan peluang pasar dunia,” kata Mendag.
Direktur PT Maspion Group Ailen Oetami Dewi menyampaikan, strategi keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan ekspor aluminium terletak pada kejelian manajemen dalam membidik pasar bagi produk aluminium. Maspion yang telah mendapat pengakuan kualitas internasional sehingga, Maspion tidak mengalami kesulitan untuk memasuki pasar ekspor berteknologi tinggi seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Australia.
Sebagai informasi, PT Maspion Group merupakan grup perusahaan berskala besar yang berawal dari produsen peralatan listrik dan rumah tangga. Saat ini PT Maspion Group sudah mengembangkan delapan sektor produk yaitu consumer products, consumer industrial products, construction and building material, hotel, properti komersial dan kawasan industri, perbankan, trading and distribution, infrastruktur dan energi, dan miscellaneous businesses. Dengan lebih 26 ribu karyawan, PT Maspion Group mengekspor dan mengampanyekan cinta produk dalam negeri.