Kamis 22 Sep 2022 09:23 WIB

Pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah Dapat Pembiayaan Lahan

Pembiayaan Lahan untuk bandara diperoleh dari Pemprov Kepri dan Pemkab Karimun

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nur Isnin. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyambut baik dukungan pembiayaan lahan untuk pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah. Pembiayaan lahan tersebut diperoleh dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Karimun.
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nur Isnin. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyambut baik dukungan pembiayaan lahan untuk pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah. Pembiayaan lahan tersebut diperoleh dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Karimun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyambut baik dukungan pembiayaan lahan untuk pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah. Pembiayaan lahan tersebut diperoleh dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Karimun.

“Kami menyambut baik dukungan dari Pemprov Kepri untuk pembiayaan pengadaan lahan dan juga menjamin tersedianya pemeliharaan jalan akses dari dan ke Bandar Udara Raja Haji Abdullah,” kata Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nur Isnin dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (21/9/2022).

Begitupun dengan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Karimun. Isnin mengatakan hal tersebut merupakan sinergi dan kolaborasi yang sangat baik katena Pemerintah Kabupaten Karimun bersedia melakukan penyediaan lahan secara bertahap sesuai perencanaan dan menjamin tersedianya fasilitas lain yang dibutuhkan guna memperlancar operasional bandar udara tersebut.

“Dan yang tidak kalah pentingnya adalah kesepakatan kita bersama-sama untuk pengendalian tata ruang pada Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), Batas Kawasan Kebisingan (BKK) dan Daerah Lingkungan Kepentingan,” jelas Isnin.

Untuk diketahui, Bandar Udara Raja Haji Abdullah berada di Pulau Karimun Besar yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Letak geografisnya sangat strategis karena berada pada jalur lintas pelayaran terpadat kedua di Indonesia.

“Untuk itu diperlukan pengembangan dari segi fasilitas dan operasional guna mewujudkan Nawa Cita Presiden Republik Indonesia, sebagai bandara daerah perbatasan sebagai garda terdepan NKRI,” tutur Isnin.

Bandar Udara Raja Haji Abdullah berdiri di atas lahan seluas 72.000 meter persegi. Bandara tersebut memiliki landasan pacu sepanjang 1.400 meter dengan kapasitas tiga pesawat tipe Cassa 212 atau satu pesawat ATR 72-600.

“Saat ini rute penerbangan perintis yang sudah beroperasi adalah Tanjung Balai Karimun-Pekan Baru dan Tanjung Balai Karimun-Dabi Singkep yang dilayani maskapai Susi Air,” ujar Isnin. 

Isnin mengharapkan pembangunan dan pengembangan Bandar Udara Raja Haji Abdullah segera terlaksana dan fasilitasnya dapat terus ditingkatkan. Dia mengharapkan dapat segera direalisasikan dan keinginan masyarakat terhadap kebutuhan jasa transportasi udara dapat terpenuhi untuk mendukung peningkatan perekonomian dan perdagangan di Karimun dan sekitarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement