Selasa 13 Sep 2022 05:45 WIB

Pandemi Melandai, Emiten Rumah Sakit Bersiap Ekspansi

Mitra Keluarga berencana membuka rumahbsakit baru.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Suasana rumah sakit Mitra Keluarga di Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020). Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun terakhir turut mempengaruhi kinerja emiten rumah sakit. Seiring meredanya pandemi, sejumlah emiten tersebut kini mulai bersiap untuk melakukan ekspansi.
Foto: ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA FOTO
Suasana rumah sakit Mitra Keluarga di Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020). Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun terakhir turut mempengaruhi kinerja emiten rumah sakit. Seiring meredanya pandemi, sejumlah emiten tersebut kini mulai bersiap untuk melakukan ekspansi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun terakhir turut mempengaruhi kinerja emiten rumah sakit. Seiring meredanya pandemi, sejumlah emiten tersebut kini mulai bersiap untuk melakukan ekspansi. 

Salah satunya PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) yang akan terus menambah kapasitas, baik melalui rencana perluasan rumah sakit greenfield dan brownfield. Pada Juli lalu, MIKA telah membuka rumah sakitnya yang ke-27. 

Baca Juga

MIKA akan membuka rumah sakit ke-28 dan 29 masing-masing pada November 2022 dan Januari 2023 yang berlokasi di Pamulang, Tangerang Selatan, dan Slawi, Tegal. Kapasitas maksimum gabungan dari ketiga rumah sakit ini akan menjadi 400 tempat tidur akan dibuka sebanyak 120-150 tempat tidur untuk tahap awalnya.

MIKA juga telah meningkatkan kapasitas tempat tidur di rumah sakit yang ada. Total tempat tidur operasional MIKA di kuartal II 2022 sebanyak 3.343 atau meningkat 3,0 persen YoY. Peluang akuisisi dan merger masih akan tetap menjadi salah satu strategi pertumbuhan MIKA.

Dari sisi kinerja keuangan, MIKA membukukan pendapatan kuartal II 2022 sebesar Rp 980 miliar, turun 17,4 persen YoY. Menurunnya intensitas pendapatan ini akibat penurunan jumlah kasus dan tarif Covid-19 yang ditangani dibandingkan kuartal II 2021. 

Sebagai informasi, kasus Covid-19 di kuartal II 2022 berkontribusi sebesar 2,5 persen dari pendapatan MIKA. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan kuartal II 2021 yang sebesar 37 persen dari pendapatan. 

Emiten lainnya, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) telah membuka rumah sakit baru di provinsi Jawa Barat yaitu RS Hermina Soreang sepanjang semester pertama tahun 2022. Hal ini beriringan dengan perluasan di sebagian rumah sakit Hermina yang ada. 

Per 30 Juni 2022, jaringan Rumah Sakit Hermina terdiri dari 44 rumah sakit dengan 6.063 tempat tidur. Hermina baru-baru ini juga telah membuka pelayanan unggulan dengan spesialiasi onkologi (kanker) di RS Hermina Bekasi.

Dari sisi kinerja, Hermina mencatat pendapatan bersih untuk periode semester pertama 2022 sebesar Rp 2,33 triliun, tumbuh 30,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama sebelum pandemi di 2019. 

Sedangkan Laba Bersih Setelah Pajak (PAT) tumbuh 31,6 persen mencapai Rp 214,0 miliar, sehingga Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (PATMI) mencapai sebesar Rp 164,4 miliar, tumbuh sebesar 31,9 persen. 

Sementara itu, PT Bundamedik Tbk (BMHS), telah berhasil mencapai target ekspansi rumah sakitnya pada tahun ini. Sepanjang semester pertama 2022, jumlah rumah sakit dalam ekosistem BMHS tumbuh hampir dua kali lipat secara tahunan. 

Hingga kini, BMHS sukses menambah empat rumah sakit baru yaitu RSIA Azzahra Palembang, RSU Citra Harapan Bekasi, RSIA Pusura Tegalsari Surabaya, dan RSJP Paramarta Bandung. Pertumbuhan tempat tidur pun naik 54 persen dari 414 tempat tidur di semester pertama 2021 menjadi 639 di semester pertama 2022. 

Peningkatan jumlah rumah sakit yang signifikan ini juga seiring dengan peningkatan pasien non-COVID yang sudah mulai kembali berobat ke rumah sakit, khususnya untuk bedah elektif. Jumlah pasien rawat inap dan pasien rawat jalan tercatat masing-masing naik 42 persen dan 12 persen YoY. Untuk bedah elektif, pertumbuhannya tercatat naik hingga 41 persen.

Kini BMHS sudah menjadi ekosistem terintegrasi yang melingkupi sembilan RS Bunda Group, 10 klinik bayi tabung Morula, 126 klinik satelit fertilitas Klinik Fertilitas Indonesia, 40 Laboratorium Patologi dan Genomik Diagnos, lebih dari 150 jejaring klinik layanan primer Klinik Pintar, tim Evakuasi Medik ER, dan layanan wisata medis IMTB.

BMHS akan melanjutkan rencana ekspansi Morula IVF dan Diagnos untuk tahun 2022.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement