Sabtu 03 Sep 2022 20:53 WIB

Pengamat Sarankan Pj Gubernur DKI Jakarta dari Internal Kemendagri

Pejabat internal Kemendagri dinilai paham persoalan pemerintah daerah termasuk DKI

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Pengamat politik yang juga pemerhati pemilu Jerry Sumampouw menyarankan agar Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sebaiknya dari internal Kementerian Dalam Negeri karena pejabat internal Kemendagri sangat memahami persoalan pemerintah daerah.
Foto: Prayogi/Republika.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Pengamat politik yang juga pemerhati pemilu Jerry Sumampouw menyarankan agar Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sebaiknya dari internal Kementerian Dalam Negeri karena pejabat internal Kemendagri sangat memahami persoalan pemerintah daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik yang juga pemerhati pemilu Jerry Sumampouw menyarankan agar Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sebaiknya dari internal Kementerian Dalam Negeri karena pejabat internal Kemendagri sangat memahami persoalan pemerintah daerah.

"Jadi, menurut saya, sangat tepat kalau Pj Gubernur DKI Jakarta diisi oleh orang dari Kemendagri sebab mereka ini lebih paham persoalan di setiap pemerintah daerah," kata Jerry dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (3/9/2022).

Selain itu, kata Koordinator Komite Pemilih Indonesia ini, sosok pj gubernur haruslah orang benar-benar memahami sekaligus berpengalaman di bidang birokrasi. Dengan bekal tersebut, mereka dapat langsung bekerja tanpa harus belajar ketika mendapat tugas.

"Orang yang paham birokrasi pemerintah daerah kan hanya orang-orang Kemendagri. Jadi, ketika dipercaya menjabat pj. gubernur orang Kemendagri ini bisa langsung kerja tak perlu belajar lagi, mengingat waktu menjadi Pj. Gubernur DKI hanya 2 tahun," kata Jerry.

Di lain sisi, Pj. Gubernur DKI juga akan menghadapi tahun politik saat menjalankan roda pemerintahannya nanti. Oleh karena itu, Pj. Gubernur DKI haruslah sosok yang netral dan tidak memiliki kepentingan politik menjelang Pemilu dan Pilkada 2024.

"Saya kira sosok Pj. Gubernur DKI ini harus benar-benar orang dari birokrasi murni. Nah, sosok itu ada di internal Kemendagri," katanya.

Mengenai sosok tersebut, Jeirry mengomentari munculnya nama Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar yang dinilai dapat menduduki kursi Pj. Gubernur DKI Jakarta.

"Kalau saya berpendapat sangat tepat kalau Kemendagri menugaskan Pak Bahtiar untuk jadi Pj. Gubernur DKI walaupun nantinya Pak Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menentukan," ucapnya.

Alasannya, lanjut dia, Bahtiar memiliki banyak prestasi dan pengalaman di bidang birokrasi sekaligus pernah menjadi Pejabat Sementara (Pjs.) Gubernur Kepulauan Riau (Kepri). Hal ini merupakan modal utama bagi Bahtiar untuk menjadi sosok yang tepat menduduki kursi Pj. Gubernur DKI Jakarta.

Terlebih, kata dia, Jakarta menyandang status Ibu Kota dengan penduduk yang heterogen sehingga harus benar-benar menjaga iklim kondusif.

"Jakarta adalah etalasenya Indonesia. Nah, dengan sikap netralitasnya, saya kira Pak Bahtiar ini bisa menjaga kota Jakarta tetap kondusif saat bangsa ini sedang merayakan pesta demokrasi 2024," ujar Jerry.

Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian dalam Rapat Kerja Bersama Komisi II DPR RI pada hari Rabu (31/8) mengatakan bahwa pihaknya belum menerima masukan nama-nama kandidat Penjabat Gubernur DKI Jakarta.

Mendagri memastikan bahwa Penjabat Gubernur DKI Jakarta memiliki kriteria netral, profesional, dan berpengalaman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement