Sabtu 03 Sep 2022 14:36 WIB

Pertamina Patra Niaga Pastikan Ketersediaan Stok BBM Subsidi bagi Masyarakat

Pertamina memastikan akan menjamin stok BBM di seluruh SPBU di Indonesia

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Christiyaningsih
Petugas membantu konsumen mengisi BBM jenis pertalite di SPBU Kawasan MT Haryono, Jakarta, Jumat (2/9/2022).
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas membantu konsumen mengisi BBM jenis pertalite di SPBU Kawasan MT Haryono, Jakarta, Jumat (2/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah resmi menaikan harga jual BBM jenis Pertalite, Solar Subsidi, dan Pertamax. PT Pertamina (Persero) memastikan akan menjamin stok BBM di seluruh SPBU di Indonesia.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan ketahanan stok Pertalite dan Solar pada 2 September ini berada di angka yang aman. Pertalite di level 18 hari, Solar di level 20 hari, dan terus diproduksi. Proses produksi mulai dari hilir hingga ketersediaan stok BBM di SPBU juga terus dimonitor melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC) secara real time.

Baca Juga

“Melalui PIEDCC, Pertamina dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam memastikan ketersediaan stok BBM hingga di SPBU. Misal, stok di salah satu SPBU sudah menipis, kami bisa mengalihkan distribusi dan menjadikan SPBU itu sebagai prioritas. Jadi masyarakat jangan khawatir dan kami imbau untuk tidak melakukan pembelian berlebihan,” kata Irto, Sabtu (3/9/2022).

Irto turut mengimbau agar Pertalite dan Solar yang merupakan BBM bersubsidi ini dikonsumsi bagi masyarakat yang berhak. Karena itu, Pertamina Patra Niaga akan terus menggandeng masyarakat, pemerintah, dan seluruh pihak terkait dalam pengawasan Pertalite maupun Solar. 

“Harapannya adalah Pertalite dan Solar benar-benar dinikmati masyarakat yang membutuhakn. Jika melihat adanya indikasi penyalahgunaan atau kecurangan, masyarakat dapat melaporkan langsung ke aparat yang berwenang,” imbuh Irto. 

Dia menjelaskan menjaga stok dan penyaluran Pertalite dan Solar menjadi sangat penting mengingat saat ini konsumsinya sekitar 85 persen dari total konsumsi BBM nasional. “Jadi saat ini kondisinya adalah sebuah kombinasi, yakni meningkatnya rata-rata konsumsi harian masyarakat serta tingginya porsi konsumsi Pertalite dan Solar secara nasional. Kebutuhan yang sangat besar ini harus diimbangi dengan ketersediaannya, dan Pertamina berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan ini,” jelas Irto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement