Senin 22 Aug 2022 19:11 WIB

PTPN Targetkan Penuhi Sepertiga Kebutuhan Migor Nasional di 2026

Untuk wujudkan target kebutuhan migor, PTPN tunggu Perpes sub holding Palmco

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Foto udara perkebunan sawit milik PTPN VIII di Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Foto udara perkebunan sawit milik PTPN VIII di Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PTPN III (Persero) selaku induk holding BUMN perkebunan Mohammad Abdul Ghani mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir menekankan PTPN Group melakukan transformasi terkait peta jalan komoditi. Erick, ucap Ghani, ingin PTPN Group fokus pada sejumlah komoditi.

"Selama ini kita mengelola banyak komoditi, tapi ke depan kita akan fokus di dua komoditi utama yaitu kepala sawit dan gula tebu. Khusus kelapa sawit dan gula tebu ini sudah dimasukkan proyek strategis nasional (PSN)," ujar Ghani saat acara Ngobrol Pagi (Ngopi) Bareng BUMN di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/8).

Ghani menargetkan PTPN dapat menghasilkan 1,8 juta kg minyak goreng (migor) pada 2026 atau sekitar sepertiga dari kebutuhan migor nasional yang sebanyak 5,7 juta ton. Sementara untuk migor curah, lanjut Ghani, PTPN Group mampu menyuplai 80 persen kebutuhan masyarakat.

Ghani juga menargetkan peningkatan luas lahan kelapa sawit yang dikelola PTPN dari saat ini sebesar 550 ribu hektare menjadi 700 ribu hektare pada 2030. Hal ini dapat terwujud lewat kebijakan refocusing komoditi dengan mengonversi tanaman karet ke kelapa sawit.

"Ketika itu terjadi, PTPN akan menjadi perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar dunia. Saat itu kita akan masuk sektor hilir juga, pada 2026 menghasilkan 1,8 juta ton dan biodiesel paling tidak menghasilkan 450 ribu ton," ucap Ghani.

Untuk mewujudkan hal tersebut, sambung Ghani, PTPN Group saat ini tengah menanti Perpres pembentukan subholding kelapa sawit yang bernama Palmco. Ia berharap proses pembentukan Palmco dapat rampung pada Oktober mendatang.

"Sejak tahun lalu, 18 Agustus, PTPN sudah meluncurkan migor untuk ritel dengan merek NusaKita, targetnya pada 2024 kita akan menghasilkan 6 persen dari produksi nasional. Sampai akhir tahun ini, kapasitas pabrik kita 17 ribu ton per bulan dan secara bertahap terus ditingkatkan," katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement